Repelita Jakarta - Kontroversi mengenai riwayat pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali mencuat setelah pegiat media sosial dr Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa mengunggah temuan baru yang memicu perdebatan publik.
Kali ini, Dokter Tifa membagikan tangkapan layar sebuah cuitan lama dari akun anonim fufufafa yang dikenal luas di forum Kaskus dan media sosial X.
Cuitan tersebut berisi kalimat singkat yang dianggap menyindir seseorang dengan latar pendidikan rendah namun memiliki ambisi tinggi.
Lulusan sd-smp dengan keterampilan terbatas pengen hidup mewah.
Dokter Tifa menganggap cuitan itu sebagai refleksi diri dari penulisnya sendiri.
Ia menyebut bahwa gaya penulisan tersebut menunjukkan seseorang sedang berbicara tentang dirinya sendiri dalam kondisi menyendiri.
Ngomong sendiri tentang diri sendiri ketika sedang sendirian, bahasa Jawanya ndleming.
Unggahan tersebut dibagikan melalui akun X milik Dokter Tifa dan dikutip pada Minggu, 28 September 2025.
Ia juga mengajak pengikutnya berdiskusi mengenai padanan kata dalam bahasa Indonesia untuk istilah ndleming.
Saya ngga tahu kata bahasa Indonesia yang pas.
Ada yang bisa bantu?
Istilah ndleming yang digunakan oleh Dokter Tifa secara implisit menuduh bahwa cuitan dari akun fufufafa merupakan curahan hati Gibran di masa lalu.
Unggahan tersebut langsung memicu perdebatan sengit di kalangan warganet mengenai keabsahan riwayat pendidikan sang wakil presiden.
Klaim bahwa akun fufufafa adalah milik Gibran bukanlah hal baru.
Sejumlah pegiat media sosial dan pakar IT sebelumnya telah berupaya mengaitkan akun tersebut dengan putra sulung Presiden Jokowi.
Berbagai bukti digital telah disebarkan dan menjadi bahan diskusi di berbagai platform media sosial.
Meskipun pemerintah telah membantah keterkaitan tersebut, termasuk melalui pernyataan dari Menkominfo saat itu, Budi Arie, bantahan tersebut tidak mampu meredam spekulasi publik.
Bukti-bukti yang diklaim menguatkan hubungan Gibran dengan akun fufufafa terus beredar dan kembali digunakan oleh Dokter Tifa sebagai bahan kritik.
Isu ini menjadi bagian dari rangkaian pertanyaan publik terhadap keabsahan dokumen pendidikan Gibran yang sebelumnya juga disorot karena perbedaan data antara KPU dan Setneg.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok