Repelita Jakarta - Andi Arief selaku salah satu elit Partai Demokrat buka suara menanggapi tudingan yang menyeret partai berlambang mercy itu ke dalam pusaran isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo.
Pernyataan tersebut diungkapkan Andi melalui cuitan di akun X pribadinya pada Senin 28 Juli 2025 sebagai bentuk penegasan sikapnya menanggapi kabar yang berkembang di ruang publik.
Ia mempertanyakan arah tuduhan yang menyebut partai berwarna biru menjadi dalang di balik merebaknya rumor mengenai keaslian ijazah Jokowi yang belakangan kembali mencuat.
Dalam cuitannya, Andi Arief bertanya apakah benar Presiden Jokowi secara serius mengarahkan tudingan tersebut kepada Partai Demokrat tanpa dasar bukti yang jelas dan terukur.
Ia kemudian melanjutkan pernyataan dengan menyinggung sebuah kutipan dari seorang penulis yang menyebutkan bahwa warna biru sering kali diasosiasikan sebagai warna yang dekat dengan nilai kebenaran.
Menurut Andi, frasa tersebut seolah menjadi sindiran halus bahwa Partai Demokrat tidak sepatutnya dituduh tanpa alasan logis karena memiliki rekam jejak politik yang dinilai tetap berpijak pada prinsip kebenaran.
Isu mengenai tuduhan terhadap partai berwarna biru berawal dari pernyataan Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina, yang juga dikenal sebagai salah satu relawan pendukung Presiden Jokowi.
Dalam sebuah acara diskusi di stasiun televisi swasta, Silfester sempat menyebut bahwa terdapat tokoh politik besar di balik merebaknya gosip mengenai dugaan ijazah palsu Presiden, yang diduga berasal dari lingkaran partai berwarna biru.
Namun hingga kini, Silfester enggan membeberkan secara gamblang identitas partai mana yang dia maksud sehingga memicu spekulasi publik yang kemudian menyeret nama Partai Demokrat sebagai pihak yang dituding berada di balik rumor tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok