Repelita Jakarta - Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, memberikan respons keras terkait kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang mengusulkan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial (bansos).
Menurut Dedi Mulyadi, kebijakan vasektomi dapat menjadi langkah untuk menekan angka kemiskinan di Jawa Barat.
Ia menilai, kebijakan ini sebagai upaya untuk mengurangi beban sosial dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk. Namun, usulan ini mendapat kritik tajam dari KH Cholil Nafis.
Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Cholil Nafis menegaskan bahwa vasektomi bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi kemiskinan.
“Islam melarang pemandulan permanen. Yang dibolehkan mengatur jarak kelahiran,” tulis Cholil, yang menegaskan bahwa dalam Islam, tindakan tersebut dianggap sebagai hal yang dilarang.
Ia juga menjelaskan bahwa angka kelahiran di Indonesia tidak lagi mengalami lonjakan signifikan, bahkan cenderung stabil atau sedikit menurun.
Cholil Nafis menilai bahwa untuk mengatasi kemiskinan, membuka lapangan kerja merupakan langkah yang jauh lebih efektif.
“Menghentikan kemiskinan itu dengan membuka lapangan kerja, bukan dengan menghentikan orang miskin lahir,” tambahnya.
Menurut Cholil, dana sosial menjadi penting dalam membantu masyarakat keluar dari kemiskinan, bukan kebijakan yang mengarah pada pengendalian jumlah kelahiran.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok