Repelita Jakarta - Komisi I DPR RI mengutuk keras tindakan tentara Israel yang melakukan tembakan peringatan terhadap diplomat Eropa yang sedang kunjungan resmi di Kota Jenin, Tepi Barat, Palestina, pada Rabu, 21 Mei 2025.
Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menilai perbuatan tersebut sebagai tindakan yang tidak berperikemanusiaan dan memicu kemarahan dunia internasional, termasuk negara-negara Barat.
DPR RI mendesak agar tekanan internasional lebih kuat diberikan kepada Israel untuk menghentikan aksi kekerasan tersebut.
Sukamta menegaskan bahwa kebrutalan Israel kini semakin jelas memperlihatkan sikap yang tidak menghargai kemanusiaan dan hak-hak bangsa lain.
Dalam insiden tersebut, sekitar 30 diplomat Eropa menjadi sasaran tembakan oleh tentara Israel.
Dia menambahkan bahwa dunia harus terus memberi tekanan kepada Israel dengan berbagai cara agar menghentikan tindakan-tindakan yang melanggar norma peradaban dan kemanusiaan.
Sebagai Ketua Badan Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri DPP PKS, Sukamta menegaskan para diplomat seharusnya mendapat perlindungan hukum internasional.
Perlindungan tersebut tercantum dalam Konvensi Wina tahun 1961 tentang Hubungan Diplomatik dan Konvensi Wina tahun 1963 tentang Pelindungan Konsuler.
Israel dinilai telah melanggar Pasal 29 dari Konvensi Wina 1961 yang mengatur perlindungan terhadap diplomat dari segala bentuk kekerasan dan kewajiban untuk memperlakukan mereka dengan hormat.
Sukamta juga menyebut bahwa pelanggaran hukum internasional oleh Israel tidak hanya terbatas pada konvensi tersebut.
Israel juga melanggar Konvensi Jenewa keempat dan Statuta Roma, termasuk pelarangan menyerang warga sipil, rumah sakit, jurnalis, serta blokade Gaza yang menyebabkan kelaparan.
Dia menegaskan dunia harus bergerak bersama dengan aksi nyata untuk menyelamatkan bangsa Palestina di Gaza dan Tepi Barat.
Perlu ada langkah terobosan besar dan luar biasa untuk menghentikan kejahatan yang dilakukan Israel.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
