Repelita Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa ia tidak akan meminta bantuan atau "ngemis" kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk mendapatkan investasi.
Pernyataan ini disampaikan oleh analis komunikasi politik Hendri Satrio, yang menilai sikap Prabowo menunjukkan kemandirian dalam kebijakan luar negeri Indonesia.
Hendri Satrio menilai bahwa meskipun sikap mandiri Prabowo patut diapresiasi, tantangan utama pemerintah adalah bagaimana menarik investasi tanpa bergantung pada pihak asing.
Menurutnya, Indonesia harus mampu menciptakan iklim investasi yang menarik bagi investor domestik dan internasional.
"Sikap mandiri itu bagus, tapi investasi harus tetap masuk," ujar Hendri.
Sebelumnya, media asing mengkritik Prabowo dengan menyebutnya "ngemis" demi mengesankan Trump.
Artikel tersebut menyoroti upaya Prabowo untuk menjalin hubungan dengan Trump, termasuk melalui ucapan selamat atas kemenangan Trump dalam Pilpres AS.
Namun, Hendri Satrio menilai bahwa kritik tersebut tidak sepenuhnya tepat, karena upaya diplomasi merupakan bagian dari strategi politik luar negeri yang sah.
Dalam konteks domestik, Hendri juga menyoroti pentingnya kinerja kabinet dalam mendukung kebijakan investasi.
Ia mengingatkan bahwa reshuffle kabinet bisa menjadi langkah yang diperlukan jika kinerja menteri tidak memenuhi harapan masyarakat.
"Reshuffle itu bisa saja dilakukan jika ketidakpuasan terhadap kinerja kabinet tetap ada," tambah Hendri.
Dengan demikian, meskipun sikap mandiri Prabowo dalam hubungan internasional patut dihargai, tantangan besar pemerintah adalah bagaimana menciptakan kondisi yang kondusif bagi masuknya investasi tanpa harus bergantung pada pihak asing.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok