Repelita Jakarta - Kasus Ijazah Palsu Jokowi Bisa Seret Gibran, Roy Suryo Curigai Kejanggalan Riwayat Pendidikan Wapres
Kasus dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali menyita perhatian publik.
Pakar telematika Roy Suryo mengungkapkan adanya kejanggalan dalam dokumen akademik milik Jokowi yang memicu polemik berkepanjangan.
Ia menduga ada manipulasi terhadap skripsi dan riwayat pendidikan Jokowi yang hingga kini belum mendapatkan klarifikasi secara transparan.
Menurut Roy, salah satu kejanggalan yang ia soroti adalah jenis huruf pada skripsi Jokowi yang dinilainya tidak sesuai dengan teknologi pencetakan tahun 1980-an.
Ia juga menyoroti jurusan Teknologi Kayu di Universitas Gadjah Mada yang disebut-sebut menjadi tempat Jokowi menempuh pendidikan sarjana.
Roy menyebut program studi tersebut tidak terdata secara administratif sebagai jurusan formal yang lazim ada pada masa itu.
Temuan ini lantas mendorong Roy untuk melanjutkan pemeriksaan pada sosok Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Jokowi yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden terpilih.
Roy menyinggung riwayat pendidikan Gibran yang sempat memicu tanda tanya publik, khususnya terkait validitas ijazah dan urutan proses pendidikan formal yang dijalaninya.
Ia menekankan bahwa ketika kredibilitas akademik seorang kepala negara dan wakilnya diragukan, maka seluruh tatanan kepercayaan publik bisa terganggu.
Pernyataan Roy ini menimbulkan pro dan kontra.
Sebagian publik menyambut baik keterbukaan informasi tersebut sebagai bentuk kontrol terhadap pejabat tinggi negara.
Namun, tidak sedikit pula yang menilai tuduhan ini terlalu politis dan berpotensi menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu.
Roy mengaku siap jika harus mempertanggungjawabkan ucapannya secara hukum.
Ia juga menyebut memiliki dokumen pendukung yang akan ia buka ke publik jika diperlukan.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Istana dan Gibran belum memberikan tanggapan resmi terhadap tudingan tersebut.
Kasus ini berpotensi berkembang menjadi isu hukum dan politik yang lebih besar, terlebih menjelang pelantikan Gibran sebagai Wakil Presiden RI.
Masyarakat pun kini menunggu klarifikasi resmi dari pihak terkait untuk mengakhiri polemik ini secara tuntas dan adil.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok