Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Beda Pandangan Anies Baswedan dan Gibran Soal Bonus Demografi, Peringatan Keras untuk Masa Depan Indonesia

Repelita Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memberikan pandangan kritis terkait fenomena bonus demografi yang saat ini banyak dibahas.

Anies menegaskan bahwa bonus demografi bukanlah hadiah otomatis yang akan membawa Indonesia ke masa keemasan.

Menurut Anies, bonus demografi justru membawa tantangan besar yang harus diantisipasi dengan perencanaan matang dan keberanian dalam memilih jalan pembangunan.

Anies mengungkapkan bahwa saat ini banyak anak muda hidup dalam tekanan besar, baik dari sisi sosial maupun ekonomi.

Ia menyebutkan bahwa di balik narasi anak muda pekerja keras, tersembunyi realitas pahit di mana banyak dari mereka sekadar bertahan hidup, bukan berkembang.

Anies menyoroti bahwa usia produktif tidak otomatis menghasilkan produktivitas.

Menurutnya, negara harus menyiapkan sistem yang mampu menopang generasi muda untuk benar-benar produktif dan sejahtera.

Anies juga mengingatkan bahwa bonus demografi memiliki batas waktu.

Jika tidak diantisipasi dengan baik, masa produktif yang besar ini akan berbalik menjadi beban ketika populasi mulai menua.

Dalam pandangannya, negara harus menyiapkan jaminan pensiun, layanan kesehatan, dan strategi fiskal berkelanjutan.

Anies menekankan pentingnya memanfaatkan momentum ini dengan membangun sistem pendidikan yang kuat.

Ia mengungkapkan bahwa pendidikan bukan hanya soal kurikulum dan ujian nasional, tetapi soal membangun literasi, kreativitas, dan kemampuan adaptasi.

Anies juga menekankan perlunya membekali generasi muda dengan keberanian untuk mengambil peran dalam pembangunan.

Dalam kesempatan tersebut, Anies mengajak semua pihak untuk tidak terbuai dengan angka statistik semata.

Ia mengingatkan bahwa di balik angka bonus demografi, ada kelelahan kolektif yang harus ditangani.

Pandangan Anies ini berbeda dengan pernyataan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Gibran sebelumnya menyebut bahwa bonus demografi adalah peluang emas bagi Indonesia yang harus disiapkan sejak dini.

Menurut Gibran, periode bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2030 hingga 2045 merupakan kesempatan sekali seumur hidup.

Namun, pandangan Anies memberikan perspektif lain bahwa tanpa sistem yang adil dan berkeadilan, peluang ini bisa menjadi bencana.

Anies menekankan bahwa bangsa ini membutuhkan arah yang jelas dan keberanian untuk memilih jalan yang berkeadilan bagi seluruh rakyat.

Diskusi mengenai bonus demografi ini diharapkan mampu membangkitkan kesadaran semua pihak untuk lebih serius menyiapkan diri.

Anies berharap agar bonus demografi benar-benar menjadi anugerah yang membawa kemajuan, bukan sekadar slogan kosong.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved