Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Potret Andi Ibrahim ,Doktor, Jadi Otak Pabrik Pencetakan Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar

 

Repelita, Jakarta 19 Desember 2024 - Nama Andi Ibrahim, dosen bergelar doktor di UIN Alauddin Makassar, sedang menjadi perbincangan publik setelah terbongkarnya pabrik pencetakan uang palsu yang diduga beroperasi di kampus tersebut.

Pabrik ini diduga telah mengedarkan uang palsu dengan nominal mencapai Rp 2 miliar di beberapa wilayah seperti Gowa, Wajo, dan Mamuju. Kejadian ini mengejutkan para penghuni kampus serta masyarakat Makassar di Sulawesi Selatan.

Andi Ibrahim mulai dicari-cari terkait kehidupan pribadi dan aktivitasnya di media sosial. Akun Facebook miliknya, @Andi Ibrahim, memiliki 905 teman tetapi terlihat sudah tidak aktif. Terakhir, ia mengunggah momen menyelesaikan pendidikan doktor di UIN Alauddin pada 2019.

Selain itu, Andi Ibrahim sering memamerkan perjalanan ke luar negeri, termasuk ke Turki dan Yunani, saat menjabat sebagai utusan Perpustakaan Nasional.

Andi Ibrahim diketahui menjabat sebagai Kepala UPT Perpustakaan di UIN Alauddin Makassar. Ia meraih pendidikan S3 di UIN Alauddin, S2 di Universitas Negeri Malang, Sarjana Sastra dari Universitas Indonesia, dan Sarjana Agama dari UIN Alauddin.

Polisi menemukan pabrik uang palsu di lantai tiga gedung perpustakaan kampus UIN Alauddin. Di lokasi tersebut, polisi menyita uang palsu senilai Rp 446,7 juta dalam pecahan Rp 100 ribu.

Akibat kasus ini, Wakil Rektor III UIN Alauddin, Prof Muhammad Khalifah Mustamin, menyatakan bahwa Andi Ibrahim dinonaktifkan dari jabatan Kepala Perpustakaan. Sanksi pemecatan, menurut Prof Muhammad, memerlukan mekanisme tertentu dan bukan wewenang kampus sepenuhnya.

"Kampus akan bersinergi dengan kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini sampai tuntas," katanya.

Prof Muhammad Khalifah juga menyampaikan bahwa kampus tidak mengetahui adanya pembakaran barang bukti. Namun, UIN Alauddin siap mendukung kepolisian dalam memberantas kegiatan yang merugikan masyarakat.

Kronologi pengungkapan pabrik ini bermula ketika Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, menangkap seorang pelaku di Pallangga. Pelaku bertransaksi menggunakan uang palsu sebesar Rp 500 ribu. Pengembangan penyelidikan mengungkap lokasi pencetakan di kampus UIN Alauddin, di mana polisi menemukan mesin pencetak uang palsu dan berbagai barang bukti lainnya.

"Kami menemukan uang palsu senilai Rp 446,7 juta di kampus tersebut," ujar AKBP Reonald.

Ia juga menjelaskan bahwa uang palsu telah disebarkan ke beberapa daerah, seperti Gowa, Mamuju, dan Kabupaten Wajo. Tim kepolisian menggunakan metode penyelidikan ilmiah dan bekerja sama dengan Bank Indonesia, BRI, BNI, serta pihak rektorat UIN Alauddin.

Pihak kampus dan kepolisian membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus ini secara menyeluruh. Dengan kerjasama yang solid, mereka berharap dapat mengungkap semua pihak yang terlibat hingga ke akar-akarnya.

Prof Muhammad Khalifah Mustamin menegaskan bahwa pihak kampus akan kooperatif untuk mendukung upaya kepolisian dalam memberantas praktik yang merugikan masyarakat luas.

"Ini bukan hanya merugikan warga kampus, tetapi juga berdampak bagi seluruh masyarakat," katanya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved