
Repelita Jakarta - Beberapa negara di dunia mengizinkan warga negaranya untuk memiliki paspor ganda. Kewarganegaraan ganda merupakan dua identitas negara yang dimiliki oleh seseorang. Jadi, orang dengan kewarganegaraan ganda adalah warga negara dari dua negara di waktu yang sama dan disebut juga sebagai bipatride.
Pada umumnya, kewarganegaraan ganda hanya dapat diperoleh jika kedua negara telah menandatangani perjanjian kewarganegaraan ganda. Masing-masing pihak harus mengakui hak dan kewajiban warga negara di negara lain.
Sebanyak 49% negara di dunia diketahui mengizinkan kewarganegaraan ganda. Namun, beberapa negara menerapkan ketentuan khusus bagi warga yang ingin memiliki paspor ganda. Sebagai contoh, Argentina hanya memiliki perjanjian kewarganegaraan ganda dengan Italia dan Spanyol. Warga negara lain yang ingin memperoleh kewarganegaraan Argentina harus melepaskan paspor asli mereka.
Berikut daftar negara yang mengizinkan kewarganegaraan ganda:
1. Amerika Serikat
2. Albania
3. Algeria
4. Samoa Amerika
5. Angola
6. Antigua & Barbuda
7. Argentina
8. Armenia
9. Australia
10. Barbados
11. Belgium
12. Belize
13. Benin
14. Bolivia
15. Bosnia & Herzegovina
16. Brazil
17. Bulgaria
18. Burkina Faso
19. Burundi
20. Kamboja
21. Kanada
22. Cape Verde
23. Republik Afrika Tengah
24. Chile
25. Kolombia
26. Komoro
27. Republik Kongo
28. Kosta Rika
29. Pantai Gading
30. Kroasia
31. Czechia (Republik Ceko)
32. Cyprus
33. Denmark
34. Djibouti
35. Dominika
36. Republik Dominika
37. Timor-Leste
38. Ekuador
39. Mesir
40. El Salvador
41. Guinea Khatulistiwa (Equatorial Guinea)
42. Fiji
43. Finlandia
44. Prancis
45. Gambia
46. Jerman
47. Ghana
48. Yunani
49. Grenada
50. Guatemala
51. Guinea-Bissau
52. Haiti
53. Honduras
54. Hong Kong
55. Hungaria
56. Irlandia
57. Israel
58. Italia
59. Jamaika
60. Jordan
61. Kenya
62. Korea Selatan
63. Kosovo
64. Kyrgyzstan
65. Latvia
66. Lebanon
67. Lithuania
68. Luxembourg
69. Makau
70. Makedonia
71. Mali
72. Malta
73. Mauritius
74. Meksiko
75. Moldova
76. Maroko
77. Namibia
78. Nauru
79. Selandia Baru
80. Nikaragua
81. Niger
82. Nigeria
83. Pakistan
84. Panama
85. Papua Nugini
86. Paraguay
87. Peru
88. Filipina
89. Polandia
90. Portugal
91. Rumania
92. Rusia
93. Saint Kitts & Nevis
94. Saint Lucia
95. Saint Vincent and the Grenadines
96. Samoa
97. Serbia
98. Seychelles
99. Sierra Leone
100. Slovenia
101. Somalia
102. Afrika Selatan
103. Sudan Selatan
104. Spanyol
105. Sri Lanka
106. Sudan
107. Swedia
108. Swiss
109. Suriah
110. Taiwan
111. Tajikistan
112. Thailand
113. Tibet
114. Tonga
115. Trinidad & Tobago
116. Tunisia
117. Turki
118. Uganda
119. United Kingdom
120. Uruguay
121. Vatikan
122. Venezuela
123. Vietnam
124. British Virgin Islands
125. Yaman
126. Zambia
127. Zimbabwe
Sementara itu, beberapa negara seperti China, India, Jepang, Singapura, dan Arab Saudi tidak mengakui kewarganegaraan ganda. Indonesia juga termasuk negara yang tidak mengizinkan paspor ganda bagi warganya.
Menurut Pasal 6 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, terdapat pembatasan terhadap Kewarganegaraan Ganda Terbatas. Warga negara Indonesia dapat memiliki kewarganegaraan ganda hingga usia 18 tahun atau sebelum menikah, dengan syarat tertentu. Misalnya, anak yang lahir dari perkawinan campuran antara WNI dan WNA, serta anak yang lahir di luar wilayah Indonesia dengan negara yang berasaskan ius soli.
Meski begitu, kepemilikan paspor ganda memiliki sejumlah keuntungan. Dalam hal perjalanan, paspor ganda memberikan akses yang lebih fleksibel ke berbagai negara. Patricia Casaburi, Direktur Pelaksana Global Citizen Solutions, menyatakan bahwa memiliki beberapa paspor memungkinkan peningkatan mobilitas perjalanan dan membuka akses bebas visa ke lebih banyak negara.
Selain itu, kewarganegaraan ganda juga memberikan pilihan tempat tinggal yang lebih luas. "Memiliki lebih banyak paspor bukan hanya soal pergi liburan ke luar negeri, tetapi juga terkait perlindungan tambahan jika terjadi krisis politik atau ekonomi di suatu negara," ujarnya.
Sebagai contoh, seseorang dengan paspor Uni Eropa dapat tinggal dan bekerja di seluruh negara anggota tanpa batasan. Casaburi juga menyebut bahwa kewarganegaraan ganda bisa menjadi rencana cadangan atau perlindungan ketika terjadi perkembangan politik yang tidak terduga di suatu negara. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok