Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pakar Pertanyakan Pengawasan Imigrasi Soal TKA China Bergaji Rp17 Juta di IMIP

 Ekonom Ungkap IMIP Masih Rekrut TKA China, Pertanyakan Kontrol Imigrasi

Repelita Jakarta - Isu mengenai tenaga kerja asing yang bekerja di PT Indonesia Morowali Industrial Park kembali mencuat ke permukaan publik. Pakar ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy, secara khusus mempertanyakan efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh otoritas keimigrasian terhadap arus masuk pekerja dari luar negeri tersebut.

Ichsanuddin menjelaskan bahwa persoalan tenaga kerja asing asal China merupakan satu dari lima masalah utama yang terungkap berdasarkan wawancara eksklusif dengan mantan karyawan IMIP. Selain masalah bandara dan pelabuhan, proses masuknya tenaga kerja asing ini dinilai mengandung kejanggalan dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai kontrol di pintu-pintu masuk resmi negara.

"Isu yang menarik adalah ketika tadi, isu tentang tenaga kerja yang dibawa. Nah ketika tenaga kerja yang dibawa dengan gelap kayak gitu, maka muncul persoalan bagaimana Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta) melepaskan, bagaimana (Bandara) Sam Ratulangi melepaskan dalam posisi sebagai entah apa atau sebagai apa," ujar Ichsanuddin dalam suatu program diskusi televisi pada hari Selasa tanggal 2 Desember 2025.

Data yang dimilikinya menunjukkan bahwa proses rekrutmen tenaga kerja asing untuk PT IMIP masih terus berlangsung setidaknya hingga bulan September tahun 2025. Salah satu aspek yang paling menarik perhatian publik adalah besaran gaji yang ditawarkan kepada para pekerja asal China tersebut.

Ichsanuddin memaparkan bahwa rekrutmen di PT IMIP menawarkan gaji minimal sebesar delapan ribu yuan renminbi. Bahkan terdapat posisi dengan gaji yang mencapai lebih dari dua puluh ribu yuan renminbi tergantung pada tingkat keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan.

Dengan kurs yang berlaku sekitar Rp2.200 per yuan renminbi, nilai gaji tersebut dianggap sangat tinggi jika dibandingkan dengan standar upah pekerja lokal di wilayah setempat.

"Rekrutmen yang mereka lakukan bergerak antara 8.000 yuan renminbi, sampai dengan 20.000 yuan renminbi," katanya.

Ia kemudian memberikan ilustrasi konkret mengenai besaran gaji untuk pekerjaan dengan tingkat keterampilan yang relatif rendah. Posisi seperti tukang sapu disebutkan menerima gaji yang sangat besar jika dikonversi ke dalam mata uang rupiah.

"Satu tukang sapu Rp17 juta gajinya per bulan. Yaitu 8.000 (yuan) dikali Rp2.200 kan. Jadi sebegitu jadinya angkanya. Karena memang ketika mereka merekrut, mereka menyebut gaji minimal itu 8.000 yuan. Ada gaji yang tidak mereka sebut, tapi ada gaji juga yang sampai di atas 20.000 yuan. Tergantung skill-nya," jelas Ichsanuddin.

Di sisi lain, terkait isu bandara dan dugaan adanya penerbangan internasional yang mendarat di bandara khusus tersebut, Ichsanuddin menyatakan keraguannya. Menurut analisisnya, regulasi penerbangan internasional sangat ketat dan sebuah bandara harus terdaftar secara resmi untuk dapat menerima pesawat dari luar negeri.

"Jadi saya tidak meyakini bahwa ada international flight yang mendarat di situ. Karena regulasi untuk penerbangan ketat di situ," tegasnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved