Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Netizen Ngamuk: Video Zulhas Ketawa Bareng Harrison Ford Saat Hutan Tinggal 18% Viral Lagi, Banjir Sumatera Jadi Kuburan Karena Ulahnya

Tangkapan layar video, kolase foto Zulhas "dipermalukan" Harrison Ford soal hutan Indonesia. [Instagram/@jarsfact]

Repelita Medan - Gelombang kemarahan masyarakat semakin meluap setelah banjir bandang dan longsor dahsyat menghantam berbagai wilayah Sumatera, yang tidak hanya merenggut ratusan nyawa tapi juga menghancurkan infrastruktur vital serta meninggalkan ribuan warga dalam kondisi putus asa.

Penduduk setempat semakin yakin bahwa musibah tersebut bukan semata akibat cuaca ekstrem, melainkan diperburuk oleh degradasi alam yang parah akibat praktik eksploitasi sumber daya alam tanpa kendali selama bertahun-tahun.

Penebangan liar, konversi lahan luas untuk pertanian monokultur, serta hilangnya tutupan hijau di daerah pegunungan menjadi sasaran utama kritik dari kalangan aktivis dan warga biasa yang merasa dikhianati oleh kebijakan masa lalu.

Di tengah hiruk-pikuk protes tersebut, sebuah klip lama dari serial dokumenter internasional Years of Living Dangerously yang dirilis sekitar 2013 tiba-tiba menjadi tren utama di berbagai platform digital, menarik perhatian jutaan pengguna yang menghubungkannya langsung dengan tragedi terkini.

Segmen video itu menampilkan aktor Hollywood Harrison Ford yang sedang menyelami kondisi kehutanan Indonesia melalui wawancara mendalam dengan pejabat tinggi saat itu.

Ford, yang juga dikenal sebagai pembela lingkungan, menyampaikan kekhawatiran atas eksploitasi 80 persen hutan dalam waktu singkat, sambil menyoroti ikatan rapat antara kepentingan bisnis dan politik yang menghambat upaya pelestarian.

Respons dari Zulkifli Hasan, yang menjabat sebagai Menteri Kehutanan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, justru terlihat ringan dengan senyum dan tawa kecil saat membahas kondisi Taman Nasional Tesso Nilo yang hampir gundul.

Gestur itu segera memicu respons tajam dari Ford, yang dengan nada tegas menyatakan It's not funny untuk menekankan betapa absurdnya meremehkan krisis yang sudah merusak ekosistem secara permanen.

Potongan adegan ini kini menjadi simbol kegagalan pengelolaan sumber daya alam, memicu serbuan komentar pedas di media sosial yang menuntut Zulkifli Hasan, kini Menteri Koordinator Bidang Pangan, untuk bertanggung jawab atas dampak jangka panjang kebijakannya.

Akun Instagram pribadi @zhasan milik Zulkifli Hasan dilaporkan dibanjiri kritik hingga akhirnya menonaktifkan kolom komentar, tanpa ada respons resmi yang menjelaskan posisinya terkait isu yang kembali mencuat.

Tokoh pengaruh Arief Rasyad turut memperkeruh suasana melalui video unggahannya di akun X @ariefrasyad pada 29 November 2025, di mana ia mengungkit momen memalukan tersebut sebagai bukti ketidakmampuan Zulkifli Hasan menangani isu lingkungan.

Arief menyatakan bahwa Zulhas jadi Menteri Kehutanan, dikuliahin sama Harrison Ford dulu.

Ia melanjutkan kritiknya dengan menilai bahwa Kualitasnya bener-bener anjlok banget selama masa jabatan tersebut, yang menurutnya berkontribusi pada kerentanan Sumatera terhadap bencana alam saat ini.

Arief juga mempertanyakan kebijaksanaan pemberian posisi strategis kepada Zulkifli Hasan di kabinet saat ini, dengan menyatakan bahwa Sekarang beliau masih jadi Menteri, bahkan jadi Menko.

Puncak sindirannya, Arief menegaskan bahwa Padahal keahliannya yang gue tahu cuma satu, yaitu menjilat Boss, yang menurutnya menjadi alasan utama kelangsungan karir politiknya meskipun rekam jejak lingkungannya penuh kontroversi.

Kebangkitan video lama ini tidak hanya memicu diskusi tentang akuntabilitas pejabat, tapi juga memperkuat narasi bahwa kelalaian masa lalu menjadi akar dari penderitaan warga Sumatera yang kini bergulat dengan lumpur dan air bah yang tak terkendali.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved