Rektor UGM Bongkar 9 Bukti Keras: Ijazah Jokowi Asli, Foto Berkacamata Bukan Masalah, Polemik Palsu Tamat Hari Ini

Repelita Yogyakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada Prof Ova Emilia kembali menyatakan dengan tegas bahwa Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo resmi lulus sebagai sarjana Fakultas Kehutanan UGM pada 23 Oktober 1985.

Video penjelasan lengkap yang berisi sembilan poin penting dirilis melalui kanal YouTube resmi Universitas Gadjah Mada pada Jumat, 28 November 2025.

Indeks Prestasi Kumulatif yang diraih Jokowi saat itu tercatat di atas 2,5 sehingga memenuhi standar kelulusan yang berlaku.

Mengenai foto berwajah berkacamata yang sering menjadi bahan perdebatan, Ova Emilia menjelaskan bahwa aturan pada masa itu hanya melarang penggunaan kacamata hitam, sementara kacamata biasa diperbolehkan.

UGM bahkan masih menyimpan arsip ijazah mahasiswa lain dari periode yang sama yang juga menggunakan kacamata pada foto resminya.

Seluruh catatan akademik menunjukkan Jokowi terdaftar sebagai mahasiswa sejak 28 Juli 1980.

Nama lengkap Joko Widodo juga tercantum dalam pengumuman penerimaan mahasiswa baru yang dimuat di harian Kedaulatan Rakyat edisi 18 Juli 1980.

Proses registrasi, pengisian formulir, serta penandatanganan pernyataan mahasiswa baru telah dilakukan sesuai prosedur resmi yang ditetapkan waktu itu.

Data lengkap prestasi studinya tersimpan rapi dalam Buku Induk Mahasiswa Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan.

Pembimbing akademik selama masa kuliah adalah dosen Kasmudjo.

Pada tahun 1983, Jokowi menyelesaikan tahapan evaluasi program sarjana muda di tengah masa transisi penyatuan kurikulum menjadi program sarjana penuh.

Skripsi akhir diselesaikan di bawah bimbingan Prof Ahmad Sumitro yang memiliki dua variasi ejaan resmi, yaitu Soemitro dan Sumitro.

Ijazah asli telah diserahkan kepada yang bersangkutan sesuai ketentuan yang berlaku pada saat itu.

Keputusan untuk menunjukkan ijazah tersebut kepada publik atau tidak sepenuhnya menjadi hak pribadi Joko Widodo.

Ova Emilia menegaskan bahwa Pernyataan ini untuk menyampaikan kebenaran sebagai tanggung jawab UGM dan tidak membela satu pihak pun secara tidak proporsional.

Penjelasan ini dirilis khusus untuk meredam polemik berkepanjangan yang terus bergulir di masyarakat terkait keaslian dokumen pendidikan mantan Presiden Republik Indonesia tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga