Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[VIRAL] Emak-Emak Ngamuk Hadang Basarnas: Perahu Kosong Mondar-Mandir, Keluarga Sakit Dibiarkan Terlantar di Banjir Langkat

Video warga ngamuk ke petugas Basarnas saat banjir di Langkat viral. (Instagram @feedgramindo)

Repelita Langkat - Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Pekan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menghadang mobil dinas dan perahu karet milik Basarnas karena merasa permintaan evakuasi keluarga mereka ditolak saat banjir besar melanda wilayah tersebut sejak 25 November 2025.

Banjir akibat luapan Sungai Besitang membuat ketinggian air mencapai 1,6 meter dan merendam belasan kecamatan di Kabupaten Langkat.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @langkat_update pada 27 November 2025, terlihat puluhan emak-emak menghadang kendaraan Basarnas yang melintas di Dusun Kampung Lama.

Mereka meneriaki petugas karena tim SAR itu berulang kali lewat namun tidak membawa serta warga yang membutuhkan evakuasi darurat, terutama anak-anak dan lansia yang sakit.

Salah seorang warga perempuan berteriak keras, “Mobil Basarnas dari tadi mondar-mandir, tanya bilang tidak bisa! Enggak tahu fungsi kalian apa, anak-anak kami kelaparan, orang sakit butuh angkut!”

Perahu karet Basarnas yang ditarik kembali dalam keadaan kosong memicu kemarahan hingga terjadi dorong-dorongan ringan dengan petugas.

Situasi yang nyaris ricuh akhirnya berhasil diredam oleh aparat TNI dan Polri yang berjaga di lokasi.

Warga mengaku sudah tiga hari berulang kali meminta bantuan evakuasi namun selalu mendapat jawaban tidak bisa dari tim Basarnas yang bertugas.

Banjir Langkat hingga 30 November 2025 telah menyebabkan satu orang lansia meninggal dunia serta memaksa lebih dari 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Kantor SAR Medan, Hery Marantika, menjelaskan bahwa penolakan evakuasi dilakukan karena arus sungai sangat deras dan membahayakan keselamatan petugas serta korban.

Tim SAR tetap berhasil mengevakuasi sekitar 150 warga, termasuk korban jiwa, dengan lima perahu karet dan 20 personel yang dikerahkan sejak malam 26 November 2025.

Ketua Mapel Indonesia, Yusuf Hanafi Sinaga, mendesak Basarnas melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan dan kompetensi personel di lapangan.

Hingga kini banjir di 15 kecamatan Langkat masih berlangsung dengan kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Pemerintah daerah bersama TNI Polri terus membuka posko pengungsian dan mendistribusikan bantuan logistik kepada korban terdampak.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved