
Repelita Jakarta - Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon membuat pernyataan kontroversial di media sosial setelah dirinya dan keluarga menjadi korban banjir bandang di Sumatera Utara, dengan harapan agar harta pejabat dan politikus lain ikut terdampak untuk membangkitkan kesadaran kolektif.
“Semoga seluruh politisi, pejabat dan penegak hukum di Sumut saat ini rumah, tanah atau hartanya terkena bencana dan banjir ini. Saya sudah kena. Rumah kami sudah tenggelam. Harta benda kami sudah kena. Biar timbul kesadaran kita bersama untuk memperbaikinya,” tulis Jansen melalui akun X @jansen_jsp pada Jumat, 28 November 2025.
Ia menyalahkan para politikus, pejabat, dan penegak hukum asal Sumut—termasuk yang kini bertugas di pusat—sebagai biang kerok utama bencana karena selama ini melindungi dan mendukung kerusakan lingkungan di daerah asal mereka.
“Penyebab utama banjir dan bencana ini adalah: kita semua politisi, pejabat dan penegak hukum yang ada di Sumut dan/atau pejabat atau politisi yang berasal dari Sumut yang saat ini ada di Pusat. Karena kita yang membiarkan, melindungi bahkan mem-backup kerusakan lingkungan yang terjadi bertahun-tahun ini dikampung kita sendiri. Ini adalah akibatnya. Hujan berhari-hari itu memang turunnya dari langit, namun batang-batang pohon yang terbawa air dan gundulnya hutan itu tangan manusia yang membuatnya, bukan dari langit. Kita para politisi dan pembuat kebijakan inilah yang membiarkannya bahkan menerbitkan izin untuk dia ditebang dan dirusak,” tegasnya dalam unggahan yang disertai video pada 28 November 2025.
Jansen menyerukan agar setelah fase penanganan darurat selesai, seluruh ketua partai, gubernur, bupati, dan wali kota Sumut duduk bersama untuk menyusun ulang strategi pembangunan daerah.
“Dan menghentikan kerusakan lingkungan ini. Tanpa itu, bencana ini akan terulang kembali. Bahkan mungkin lebih besar,” lanjutnya.
Ia juga menuntut semua politikus, pejabat, dan penegak hukum di Sumut secara pribadi meminta maaf kepada masyarakat atas kelalaian kebijakan yang memicu tragedi mematikan ini.
“Saya pribadi memohon maaf. 🙏🙏 Hormatku, Jansen Sitindaon,” tutupnya dalam postingan tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

