Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

BNPB Sebut Korban Tewas Akibat Banjir di Sumut, Sumbar, dan Aceh Capai 316 Orang

BNPB: 72 Orang Tewas Akibat Banjir-Longsor di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Repelita Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto mengumumkan jumlah korban meninggal dunia akibat rangkaian banjir bandang serta tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera telah mencapai 316 jiwa per Minggu 30 November 2025 dalam konferensi pers bersama Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan Pratikno di Jakarta.

Rincian korban meninggal itu terdiri atas 172 orang di Provinsi Sumatera Utara, 90 orang di Sumatera Barat, serta 54 orang di Provinsi Aceh setelah tim pencarian terus menemukan jasad baru di bawah timbunan lumpur dan material longsor selama operasi intensif yang berlangsung sepekan terakhir.

Sementara itu jumlah warga yang masih dinyatakan hilang hingga saat ini mencapai 289 orang dengan rincian 147 orang di Sumatera Utara, 87 orang di Sumatera Barat, dan 55 orang di Aceh sehingga total potensi korban jiwa masih bisa bertambah seiring berjalannya proses evakuasi di lokasi-lokasi terdampak yang sulit dijangkau.

Suharyanto menjelaskan bahwa satuan gabungan TNI dan Polri kini fokus membuka jalur-jalur darat yang tertimbun longsor berat di berbagai titik kritis terutama di wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, serta Kota Sibolga yang masih terisolasi total sejak awal pekan lalu.

Menurut laporan komandan kodim setempat yang diterima pada Sabtu sore 29 November 2025, proses pembukaan akses untuk kendaraan roda empat diperkirakan baru dapat tembus dalam waktu tiga hingga empat hari ke depan mengingat volume material longsor yang sangat besar serta kondisi cuaca yang masih labil.

Sebelumnya pada Sabtu 29 November 2025 jumlah korban meninggal di Sumatera Utara saja tercatat 166 jiwa dan bertambah menjadi 172 jiwa dalam satu hari berikutnya berkat kerja keras tim SAR gabungan yang dipimpin Basarnas dengan menerjunkan ratusan personel serta alat berat secara bergilir selama 24 jam tanpa henti.

Dampak paling parah masih terpusat di Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Sibolga di mana ribuan kepala keluarga terpaksa mengungsi ke tempat aman sementara fasilitas umum seperti sekolah dan rumah ibadah dijadikan posko darurat untuk menampung warga yang kehilangan tempat tinggal.

Pendataan korban serta kerusakan infrastruktur terus dilakukan bersamaan dengan operasi pencarian sehingga angka resmi kemungkinan masih akan berubah dalam beberapa hari mendatang ketika akses ke desa-desa terpencil berhasil dibuka kembali oleh satuan tugas gabungan.

Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana memastikan logistik dasar seperti makanan siap saji, air bersih, obat-obatan, serta selimut telah dikirim melalui jalur udara menggunakan helikopter TNI AU ke wilayah yang belum bisa dijangkau kendaraan darat.

Situasi darurat ini menjadi salah satu bencana hidrometeorologi terparah dalam satu dekade terakhir di Sumatera dengan kerugian materiil diperkirakan mencapai triliunan rupiah akibat rusaknya jalan nasional, jembatan, serta ratusan rumah warga yang tertimbun tanah longsor.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved