Repelita Jakarta - Isu mengenai keaslian ijazah milik mantan Presiden Joko Widodo kembali mencuat dan menjadi perbincangan di ruang publik.
Selama bertahun-tahun, persoalan ini terus bergulir tanpa ada titik terang yang dapat menjawab keraguan masyarakat secara tuntas.
Ketua Umum Komunitas Wanita Pejuang Indonesia (KWPI) Nasional, Wuri Handayani, mengaku prihatin dengan polemik tersebut.
Sebagai warga asli Solo, ia menilai kasus dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Jokowi telah mencoreng nama baik kota kelahirannya.
Dalam sebuah podcast di kanal YouTube Refly Harun Keren Cadas yang tayang pada Senin, 13 Oktober 2025, Wuri mengatakan bahwa persoalan ini seharusnya sudah dapat dijernihkan melalui kejujuran.
“Ijazah Jokowi (palsu) sudah terkuak tapi belum diakui,” ujarnya dalam tayangan tersebut.
Ia berharap agar Joko Widodo berani menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat, terutama kepada warga Solo yang selama ini ikut menanggung malu atas isu tersebut.
“Mengapa tidak berterus terang kepada masyarakat Indonesia, khususnya Solo. Kan sebagai orang Solo malu dengan keadaan seperti ini,” lanjut Wuri.
Sementara itu, pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) telah beberapa kali menegaskan bahwa Joko Widodo merupakan lulusan sah dari Fakultas Kehutanan UGM.
Penegasan tersebut kembali disampaikan oleh Rektor UGM, Ova Emilia, melalui video yang diunggah di kanal YouTube resmi kampus pada Jumat, 22 Agustus 2025, dengan judul #UGMMENJAWAB IJAZAH JOKO WIDODO.
Dalam pernyataannya, Ova menegaskan bahwa seluruh dokumen akademik atas nama Joko Widodo tercatat secara resmi di arsip kampus dan telah diverifikasi sesuai prosedur administrasi universitas.
Pihak UGM juga meminta agar masyarakat tidak lagi memperdebatkan isu tersebut dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang jika masih ada yang meragukan keabsahannya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok