Repelita Tangerang - Petugas Bandara Internasional Soekarno-Hatta sempat membentak Jeka Saragih yang dituduh merokok di area bandara.
Petugas tersebut langsung ciut setelah mengetahui bahwa orang yang dibentaknya adalah Jeka Saragih, petarung UFC asal Simalungun, Sumatera Utara.
Insiden ini terjadi pada Selasa, 7 Oktober 2025, sekitar pukul 11.00 WIB.
Video Jeka bersitegang dengan petugas bandara pun viral di media sosial.
Kejadian bermula saat Jeka dan timnya mengalami penundaan keberangkatan pesawat Lion Air menuju Bandara Internasional Kualanamu, Medan.
Jeka terlihat mengenakan jaket hitam, kaus putih, dan kacamata hitam sambil membawa koper.
Ia tampak emosi dan terlibat adu mulut dengan seorang petugas keamanan bandara.
Jeka tersulut emosi karena petugas tersebut membentaknya dengan nada tinggi dan menuduhnya merokok di area bandara.
Padahal Jeka dan timnya sama sekali tidak merokok.
Kepada tribun-medan.com, Jeka menjelaskan bahwa saat itu ia sedang berbincang dengan teman-temannya ketika petugas datang menggunakan mobil bersama timnya.
Waktu itu pesawat Lion Air kami delay. Kami sempat turun dari pesawat dan menunggu angkutan bus. Saat itu ada orang merokok di samping saya, lalu datang petugas bandara pakai mobil bersama timnya. Saya sedang ngobrol dengan teman-teman, tiba-tiba petugas itu langsung bentak-bentak saya.
Jeka menegaskan bahwa ia tidak sedang merokok dan tidak mengenal pria yang sebenarnya merokok saat itu.
Dia (petugas) langsung bilang, ‘Siapa yang suruh merokok di sini?!’ Padahal saya enggak ngomong sama dia, saya juga bukan yang merokok. Tapi dia malah bentak saya. Ya kita anak Medan, siapa yang terima dibentak gitu.
Ia menambahkan bahwa pria yang merokok tersebut bukan bagian dari timnya dan tidak ia kenal sama sekali.
Bukan dari tim saya, bahkan enggak kenal. Tapi saya yang dibentak-bentak.
Meski sempat memanas, Jeka memastikan bahwa persoalan tersebut tidak berlanjut.
Ia mengatakan bahwa petugas yang bersangkutan telah datang dan meminta maaf secara langsung kepadanya.
Tadi dia datang minta maaf. Saya tanya juga, ‘Kenapa saya yang dibentak?’ Pas kami mau naik mobil dan berangkat, dia datang lagi dan minta maaf.
Jeka Asparido Saragih lahir pada 3 Juli 1995 di Dusun Bah Pasussang, Desa Siporkas, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Petarung berusia 30 tahun ini dikenal sebagai atlet MMA yang tergabung dalam Batam Fighter Club (BFC).
Ia dijuluki Si Tendangan Maut karena gaya bertarungnya yang agresif dan mematikan.
Ketertarikan Jeka terhadap dunia bela diri sudah muncul sejak duduk di bangku sekolah.
Ia mulai menekuni wushu dan sempat mengikuti pertandingan di Filipina pada tahun 2013.
Meski belum meraih kemenangan saat itu, Jeka terus mengasah kemampuannya dalam wushu sanda Sumut.
Ia pernah mewakili Sumatera Utara dalam Kejurnas Wushu di Yogyakarta dan hampir mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2015.
Karena tidak mendapat restu dari orang tua, Jeka memilih pindah ke Batam dan bekerja.
Di sana, ia bergabung dengan Batam Fighter Club dan mulai meniti karier profesional di dunia MMA.
Pada tahun 2017, Jeka meraih gelar juara MMA One Pride di kelas ringan 70 kilogram.
Namanya semakin dikenal setelah menjadi pembawa obor Asian Games 2018 di Sumatera Utara dan memenangkan sabuk juara Kelas Ringan One Pride pada tahun yang sama.
Karier internasionalnya dimulai pada tahun 2019 ketika ia mengikuti ajang One Pride MMA Pro Never Quit Fight Night 32 dan mengalahkan petarung asal Filipina, Mhar John Manahan, di GBK Senayan, Jakarta.
Jeka Saragih bukan hanya petarung di arena oktagon, tetapi juga simbol keteguhan hati dan keberanian dari tanah Simalungun.
Ia terus menginspirasi generasi muda untuk berani bermimpi dan memperjuangkan keadilan, baik di dalam maupun di luar ring.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok