Pertemuan yang berlangsung pada Sabtu, 4 Oktober 2025, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu disebut Rocky memiliki maksud yang lebih dalam.
Menurut Rocky, pembacaan terhadap pertemuan tersebut tidak memerlukan bocoran informasi, melainkan cukup dengan analisis metodologis yang akurat.
Tentu yang dibicarakan bukan sekadar kangen-kangenan, atau silaturahmi segala macam.
Ia menyebut bahwa publik mulai menangkap sinyal bahwa pertemuan tersebut membahas kondisi keluarga Jokowi.
Rocky menyoroti kekhawatiran Jokowi terhadap posisi anaknya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan menantunya, Bobby Nasution, yang menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Jadi tetap orang mulai membaca apakah kegelisahan Pak Jokowi, tentang keadaan anak-anaknya, terutama Pak Gibran dan belakangan ada Pak Bobby Nasution yang adalah Gubernur Sumatera Utara.
Rocky menyebut bahwa urgensi pertemuan itu bisa berasal dari kedua belah pihak.
Itulah jadi tema utama sehingga ada urgensi Pak Prabowo menerima Pak Jokowi.
Atau ada urgensi Pak Jokowi ingin bertemu dengan Pak Prabowo.
Ia mengibaratkan persoalan yang dihadapi keluarga Jokowi sebagai isu yang telah menjadi konsumsi publik layaknya berita selebriti.
Nasibnya Pak Jokowi apa, nasibnya Pak Gibran apa, nasibnya Pak Bobby apa.
Kan itu sudah jadi kasus selebriti, jadi sesuatu kasus yang diselebritikan, dibicarakan maksudnya secara luas.
Rocky menduga bahwa pembicaraan dalam pertemuan tersebut berkisar pada tekanan yang dialami keluarga Jokowi dari berbagai arah.
Karena tekanan BEM, tekanan emak-emak, tekanan internasional, untuk membuka sebetulnya korupsinya.
Seberapa jauh sih melibatkan dinasti politik Pak Jokowi itu.
Ia menyebut bahwa isu yang menimpa Jokowi dan keluarganya mencakup persoalan ijazah dan dugaan korupsi.
Kita melihat isu tentang Jokowi ini, dibicarakan dari segala arah.
Dari soal ijazah Pak Jokowi, ijazah Pak Gibran, lalu mulai indikasi korupsi dalam proyek pembangunan jalan Pandang Lawas di Sumatera Utara yang melibatkan Gubernur Bobby yang bagian dari keluarga Jokowi.
Rocky menyimpulkan bahwa pertemuan tersebut kemungkinan besar merupakan bagian dari strategi untuk menyelamatkan posisi keluarga Jokowi.
Pertemuan itu mungkin bagian dari strategi menyelamatkan posisi keluarga Jokowi yang mulai terlihat gelisah di tengah tekanan dari berbagai arah.
Saya kira itu alasannya kenapa atau alasan yang paling masuk akal mengapa Pak Jokowi datang bertemu Pak Prabowo.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok