Repelita Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan penjelasan terkait pengembalian anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam pertemuan dengan awak media pada Selasa 14 Oktober 2025, Purbaya menyatakan bahwa dana yang dikembalikan sebenarnya merupakan dana cadangan atau standby yang belum pernah dicairkan ke BGN.
Ia menjelaskan bahwa dana tersebut berasal dari permintaan tambahan yang tidak disetujui dalam proses penganggaran.
“Itu dari anggaran yang dia minta dulu yang belum kita alokasikan, jadi uangnya nggak ada betulan,” ujar Purbaya dalam konferensi pers APBN Kita.
Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana menyebut telah mengembalikan Rp 70 triliun dari total anggaran MBG.
Untuk tahun 2025, alokasi awal program MBG ditetapkan sebesar Rp 71 triliun, ditambah dana standby senilai Rp 100 triliun.
Purbaya menyebut bahwa anggaran awal sebesar Rp 71 triliun sudah dialokasikan ke BGN, namun realisasi hingga 3 Oktober 2025 masih rendah, yakni sekitar Rp 20,6 triliun atau 29 persen dari pagu.
Ia menegaskan bahwa fokus pemerintah saat ini adalah mendorong optimalisasi penyerapan anggaran.
“Kita lihat seperti apa … programnya bagus, harusnya kita dorong supaya lebih bagus penyerapannya,” ujarnya.
Selain BGN, beberapa kementerian dan lembaga lain juga mengalami serapan anggaran yang rendah.
Kementerian Pekerjaan Umum tercatat menyerap sekitar 48,2 persen, sementara Kementerian Pertanian hanya 32,8 persen.
Menurut laporan resmi BGN, dari total alokasi Rp 71 triliun dan dana standby Rp 100 triliun, sebanyak Rp 99 triliun telah terserap.
Sementara itu, Rp 70 triliun dikembalikan karena diperkirakan tidak akan terserap pada tahun ini.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok