Repelita Jakarta - Ketua Dewan Pers, Prof Komaruddin Hidayat, menilai polemik seputar ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo merupakan persoalan sederhana yang dibiarkan berlarut-larut hingga menjadi drama nasional.
Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebut bahwa solusi dari persoalan tersebut seharusnya cukup dengan menunjukkan ijazah secara terbuka dan bangga.
Pernyataan tersebut disampaikan Komaruddin melalui akun Instagram pribadinya @hidayatkomaruddin pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Ia mendorong agar setelah ijazah ditunjukkan ke publik, dokumen tersebut dapat diuji secara ilmiah untuk memastikan keabsahannya.
Komaruddin menyayangkan bahwa langkah verifikasi tersebut belum dilakukan hingga saat ini.
Menurutnya, polemik ini tidak hanya menyangkut apa yang tampak di permukaan, melainkan ada agenda tersembunyi di baliknya.
Ia menyebut bahwa hanya di Indonesia persoalan ijazah seorang presiden bisa menjadi sorotan berkepanjangan.
Komaruddin menilai bahwa isu tersebut telah berlangsung selama berbulan-bulan bahkan lebih dari satu tahun.
Ia juga menyentil berbagai persoalan lain di Indonesia yang menurutnya jauh lebih mendesak untuk diselesaikan.
Komaruddin mempertanyakan efektivitas penegakan hukum jika masalah sederhana seperti ijazah saja membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan.
Ia menyinggung kasus korupsi yang melibatkan jumlah triliunan rupiah dan aktor lintas institusi serta modus pencucian uang lintas negara.
Komaruddin menekankan pentingnya ketegasan dari pemerintah dan aparat penegak hukum dalam menyelesaikan berbagai penyimpangan hukum.
Ia berharap penyelesaian kasus-kasus hukum dilakukan secara cepat dan transparan.
Menurutnya, negara harus menjadi teladan dalam hal kejujuran dan keterbukaan kepada masyarakat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok