Repelita Bondowoso - Sebuah video yang merekam tindakan perundungan oleh sekelompok remaja di Bondowoso menyebar luas di media sosial dan memicu keprihatinan publik.
Rekaman berdurasi 1 menit 25 detik yang diunggah akun TikTok @andreanto768 tersebut menampilkan seorang anak laki-laki dipukul dan ditendang oleh dua remaja lain yang diduga usianya lebih tua di area persawahan Desa Pengarang, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Bondowoso.
Korban, yang kabarnya berasal dari Desa Mengok, Kecamatan Pujer, tampak tidak melawan sedikit pun dan hanya diam saat aksi kekerasan itu dilakukan, sementara beberapa remaja lain terlihat menonton tanpa berusaha menghentikan tindakan brutal tersebut.
Dalam video terdengar jelas pelaku mengucapkan kata-kata bernada menghina menggunakan bahasa Madura sambil mengejek korban yang hanya bisa menahan rasa sakit dan takut.
“Ayo kamu mengeluh. Makanya jangan sembarangan pakai. Lihat dulu. Mau nangis, kamu laki-laki.” Demikian suara pelaku yang terekam di dalam video itu.
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa peristiwa perundungan ini diduga terjadi pada 23 Juli 2025 dan mulai beredar secara masif di TikTok beberapa hari kemudian.
Kabar ini menuai kemarahan netizen, terlebih setelah pelaku disebut-sebut merupakan anggota komunitas pencak silat, yang sejatinya mengajarkan nilai-nilai kesatria dan melindungi yang lemah.
Salah satu akun menulis: “Sangat disayangkan, padahal PN mengajarkan kebaikan, mengajarkan untuk melindungi yang lemah bukan untuk menindas yang lebih lemah. Gak pantes melok PN iku mas, malah gor ngelek-elek PN neng mata masyarakat tok.” @つあんむだ***.
Pengguna lain juga mengecam tindakan tersebut dengan komentar: “Apakah pantas seorang pendekar memakai kekejaman? Apakah nggak bisa dibicarakan baik-baik?” @DENZ_A***.
Ada pula yang menyoroti tindakan para pelaku yang justru bangga merekam aksi perundungan itu: “Cah gede-gede ngroyok cah cilik sing ra nglawan... Bangga pula pakek divideo. Mariki lak nangis kciduk.” @erixpradan***.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok