Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pantas Isu Ijazah Palsu Tak Kunjung Berakhir, Jokowi Yakin Ini Penyebabnya: Bukan Soal Asli Palsu

 

Repelita Jakarta - Presiden Joko Widodo kembali angkat bicara soal tudingan ijazah palsu yang tak kunjung mereda meski berbagai klarifikasi sudah disampaikan pihak kampus maupun dirinya sendiri.

Dalam acara reuni angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu 26 Juli 2025, Jokowi menjelaskan bahwa polemik ini bukan lagi soal keaslian ijazah semata melainkan sarat kepentingan politik yang sengaja digulirkan.

Dalam pidato di hadapan teman-teman lamanya, Jokowi menuturkan bahwa sejak awal dirinya tidak pernah merasa terbebani dengan tudingan tersebut karena yakin seluruh dokumen akademiknya sah dan dikeluarkan secara resmi oleh Universitas Gadjah Mada.

Ia bahkan menyoroti bagaimana tuduhan itu terus bergeser, dari mempertanyakan ijazah, lalu merembet ke skripsi, hingga KKN yang pernah dijalaninya puluhan tahun lalu.

Jokowi menuturkan bahwa skripsinya diuji secara resmi oleh para dosen penguji yang tercatat di Fakultas Kehutanan, termasuk Prof. Dr. Ir. Achmad Sumitro yang menjadi pembimbing utamanya.

Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan KKN yang dilakukan di Boyolali didokumentasikan jelas oleh teman-teman satu angkatan, meski ingatan detailnya tak lagi utuh setelah lebih dari empat dekade berlalu.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan rasa herannya karena semua bukti dan saksi yang seharusnya sudah cukup malah tetap diabaikan oleh sebagian pihak yang justru semakin getol memelintir fakta.

Jokowi pun menilai kegaduhan tersebut sengaja dipelihara sebagai komoditas politik untuk menjatuhkan reputasinya menjelang berakhirnya masa jabatan.

Ia menegaskan bahwa pihak kampus, mulai dari rektor hingga dekan, sudah berkali-kali menegaskan keaslian ijazahnya, sehingga menurutnya seharusnya tidak perlu ada keraguan lagi.

Jokowi juga sempat menyinggung bahwa manuver politik ini erat kaitannya dengan upaya menjegal posisi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tak lain adalah putranya.

Dalam pernyataan terpisah, relawan Jokowi, Silfester Matutina, memperkuat dugaan tersebut dengan menuding adanya peran mantan petinggi negara yang disebut sebagai dalang di balik manuver isu ijazah palsu dan wacana pemakzulan Gibran.

Menurut Silfester, orang-orang seperti Roy Suryo hanya pion di permukaan, sedangkan aktor sesungguhnya memiliki kepentingan politik yang jauh lebih besar.

Silfester bahkan menyebut bahwa dasar tudingan tersebut sama sekali tidak kuat secara hukum, sehingga sejak awal hanya bertujuan menggiring opini publik.

Sementara itu, Roy Suryo kembali menampik tudingan bahwa ada sosok besar di belakangnya dan justru membalik tuduhan dengan sindiran pedas kepada Jokowi.

Dalam sebuah acara televisi, Roy Suryo menyindir Jokowi sebagai raja jawa palsu sambil menunjukkan kaos bertuliskan Raja Jawa yang sengaja dikenakannya untuk memprovokasi.

Roy menegaskan bahwa dirinya tidak punya beking siapa pun di belakang, melainkan menempatkan pihak Istana sebagai pihak yang seolah-olah merasa berkuasa penuh.

Meski demikian, Jokowi menegaskan di hadapan para alumni bahwa ia tidak gentar sedikit pun menghadapi isu tersebut.

Bagi Jokowi, apa yang terjadi hanyalah risiko politik yang harus dijalani, dan ia pun meyakini publik bisa menilai mana yang fakta dan mana yang sekadar kepentingan politik.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved