Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kesaksian Teman Kuliah dan Polemik Sosok Mulyono dalam Isu Ijazah Jokowi

BERTEMU MULYONO - Jokowi hadir di acara reuni 45 tahun angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Acara yang berlangsung pada Sabtu (26/7/2025) di Aula Integrated Forest Farming Learning Center, Sleman. Ada salah satu rekannya bernama Mulyono. (Kolase TribunSolo, foto dari Tribun Jogja/Hanif Suryo)

Repelita Yogyakarta - Polemik mengenai keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan usai dirinya hadir dalam Reuni ke-45 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada angkatan 1980 yang berlangsung pada Sabtu, 26 Juli 2025.

Kehadiran Jokowi di acara tersebut juga mempertemukan dirinya dengan beberapa rekan kuliah, salah satunya Totok Suripto yang datang jauh-jauh dari Samarinda, Kalimantan Timur, demi membagikan fakta untuk menegaskan keabsahan status akademik Jokowi.

Totok Suripto menegaskan bahwa dirinya adalah teman satu angkatan dan juga rekan wisuda Jokowi pada 5 November 1985.

Ia mengingat betul nomor mahasiswa mereka berdekatan, di mana Totok memiliki nomor 1696 sementara Jokowi tercatat dengan nomor 1681.

Totok yang kini bekerja di perusahaan perkayuan di Samarinda, mengisahkan pernah beberapa kali singgah ke rumah Jokowi di Solo semasa kuliah dan mengingat momen itu sebagai bagian dari cerita masa muda yang akrab dan penuh kebersamaan.

Ia mengaku tidak terhitung berapa kali orang bertanya kepadanya mengenai rumor drop out yang menimpa Jokowi, terutama seputar kabar nilai indeks prestasi.

Totok secara gamblang membantah kabar miring tersebut dengan membeberkan nilai mereka semasa kuliah, di mana ia menyebut IPK dirinya adalah 3,05 sedangkan Jokowi bahkan meraih IPK lebih tinggi.

Selain Totok, Mustoha Iskandar yang juga hadir dalam reuni menyatakan bahwa keberadaan para saksi hidup yang pernah satu kelas dan satu angkatan dengan Jokowi sudah cukup menjadi bukti bahwa ijazah Jokowi tidak dapat dikatakan palsu.

Mustoha memang tidak pernah melihat langsung ijazah tersebut, tetapi menurutnya tuduhan pemalsuan tanpa dasar karena ia sendiri bersama sejumlah alumni sudah diperiksa kepolisian untuk memberi keterangan terkait tuduhan tersebut.

Dirinya bahkan siap bersaksi di persidangan bila sewaktu-waktu diperlukan.

Heri Tribasuki, rekan satu angkatan lainnya, turut memberikan pengakuan serupa dengan lantang menyatakan keaslian ijazah Jokowi demi sumpah dirinya sebagai saksi hidup.

Sementara itu, Arief Hidayat selaku ketua angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM menjelaskan bahwa reuni tersebut dihadiri sebagian besar alumni yang masih menetap di Indonesia, meski beberapa absen lantaran berdomisili di luar Jawa.

Salah satu sosok yang menarik perhatian publik adalah Mulyono yang turut hadir dalam reuni tersebut.

Mulyono menyebut dirinya teman satu angkatan Jokowi dan mengaku sama-sama berkuliah, berdiskusi, serta bersosialisasi di lingkungan kampus UGM.

Namun, di tengah hiruk pikuk acara, muncul dugaan bahwa Mulyono bukanlah alumni UGM melainkan Wakidi, seorang calo tiket di Terminal Tirtonadi Solo.

Dugaan itu pertama kali diungkapkan oleh pengacara Muhammad Taufiq melalui sebuah video di kanal YouTube pribadinya pada Minggu malam, setelah ia melakukan investigasi ke Terminal Tirtonadi.

Taufiq meyakini bahwa pria yang mengaku bernama Mulyono hanyalah Wakidi, bukan rekan kuliah Jokowi.

Ia juga menegaskan bahwa sosok Wakidi bisa saja dijerat pasal penipuan karena diduga memberikan keterangan palsu kepada publik.

Selain Mulyono, Taufiq menyoroti nama Bambang Saptono yang disebut-sebut rekan kuliah Jokowi, padahal menurut Taufiq, Bambang adalah lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain di Universitas Sebelas Maret, bukan UGM.

Di tengah kontroversi, pengacara Muhammad Taufiq tercatat sebagai salah satu pihak yang pernah melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Solo terkait dugaan ijazah palsu Jokowi.

Gugatan tersebut didaftarkan pada 14 April 2025, tetapi kemudian gugur pada 10 Juli 2025 karena majelis hakim memutuskan bahwa PN Solo tidak berwenang memeriksa perkara tersebut.

Dokter Tifauzia Tyassuma atau yang dikenal sebagai Dokter Tifa juga aktif mengomentari isu ini.

Melalui akun X miliknya, Dokter Tifa bahkan membagikan video dan pendapatnya terkait sosok Mulyono yang ia sebut sebagai Wakidi, calo Terminal Tirtonadi Solo.

Ia menyebut betapa mudahnya sistem pendidikan Indonesia dimanfaatkan oleh oknum untuk mengaku-ngaku sebagai alumni perguruan tinggi ternama.

Di sisi lain, upaya hukum Jokowi atas tuduhan ijazah palsu terus berproses.

Jokowi melalui tim hukumnya telah melaporkan 12 nama ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik.

Dari daftar tersebut terdapat nama-nama yang sudah dikenal publik seperti Eggi Sudjana, Abraham Samad, hingga Dokter Tifa.

Penyidik bahkan telah memeriksa Jokowi di Polresta Solo pada Rabu, 23 Juli 2025, dalam kapasitas sebagai pelapor.

Meskipun demikian, muncul kritik dari sejumlah pihak yang menilai perlakuan terhadap laporan Jokowi terkesan berbeda dibanding laporan balik yang diajukan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis.

Sementara itu, Redaksi Repelita Online menyampaikan keprihatinan mendalam dan berharap polemik mengenai ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia ini dapat diselesaikan melalui jalur hukum secara adil agar tidak lagi menjadi bola liar yang menyesatkan publik.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved