Tak Ada Arahan Kaesang tapi Kesal Jokowi Dihina Ijazah Palsu, Alasan Ketua DPW PSI NTB

Repelita Jakarta - Ketua DPW PSI Nusa Tenggara Barat, Dian Sandi Utama, hadir memenuhi panggilan kepolisian terkait dugaan pemalsuan ijazah Presiden ketujuh RI, Joko Widodo.

Dian menyatakan kesiapannya untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan dalam proses klarifikasi oleh pihak kepolisian.

Ia menegaskan tidak memiliki niat lain selain mengakhiri polemik ini secara tuntas dan terang.

Pada 1 April 2025, Dian sempat membagikan foto ijazah milik Jokowi melalui akun media sosial X.

Ia mengaku, langkah tersebut ia ambil sebagai bentuk pembelaan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, yang sedang diterpa isu ijazah palsu.

Menurut Dian, keputusannya muncul dari hati nurani dan hasil riset pribadi.

Ia menyatakan tidak menerima ketika Presiden dihina dan diperlakukan tidak adil.

Dian juga membantah ada campur tangan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, atau pihak mana pun dalam aksinya tersebut.

Ia menyebut semua tindakan yang ia lakukan murni atas nama pribadi dan tanpa perintah dari partai maupun Presiden.

Dian secara terbuka menyebut dua tokoh yang akan ia lawan secara pribadi, yakni Roy Suryo dan Dokter Tifa, karena dinilai kerap menyebarkan pernyataan yang tak dapat dipertanggungjawabkan.

Sementara itu, Kepolisian Daerah Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan terhadap Dian Sandi Utama sebagai saksi atas laporan dugaan ijazah palsu milik Jokowi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, membenarkan adanya agenda pemeriksaan tersebut.

Ia menyebut, pemeriksaan klarifikasi dijadwalkan berlangsung pada pukul 10.00 WIB.

Namun, pihak kepolisian belum memberikan rincian lebih lanjut terkait hasil pemeriksaan yang dilakukan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga