Budi Arie Setiadi Diduga Terima Jatah Besar dari Situs Judi Online, Praktik Korupsi di Kementerian Kominfo Terungkap

Repelita Jakarta - Budi Arie Setiadi, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi, kembali menjadi sorotan terkait dugaan keterlibatannya dalam praktik perlindungan situs judi online.

Nama Budi Arie muncul dalam surat dakwaan sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital yang diduga menerima jatah uang dari situs judi online yang seharusnya diblokir.

Para terdakwa dalam kasus ini adalah Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhjiran alias Agus.

Dalam dakwaan disebutkan bahwa Budi Arie meminta jatah 50 persen dari praktik pengamanan situs judi online tersebut.

Budi Arie diduga meminta Zulkarnaen mencari orang yang dapat membantu mengumpulkan data terkait situs judi online.

Zulkarnaen lalu memperkenalkan Adhi Kismanto, yang meskipun tidak memiliki gelar sarjana, tetap diterima bekerja di Kementerian atas rekomendasi Budi Arie.

Adhi terlibat dalam pengelolaan daftar blokir, memastikan situs yang membayar tidak diblokir.

Praktik ini melibatkan pegawai internal dan pihak luar dengan pembagian keuntungan secara proporsional.

Budi Arie disebut menerima bagian terbesar dari keuntungan tersebut.

Dalam sebuah pertemuan di kafe Senopati, dibahas tarif Rp 8 juta per situs judi online yang dijaga, dengan pembagian 50 persen untuk Budi Arie, 30 persen untuk Zulkarnaen, dan 20 persen untuk Adhi.

Pada 19 April 2024, Budi Arie meminta agar pengelolaan praktik tersebut dipindahkan ke lantai tiga kantor Kementerian Komdigi.

Zulkarnaen dan Adhi kemudian bertemu Budi Arie di rumah dinas Widya Chandra untuk membahas perpindahan kerja ke lantai delapan bagian pengajuan pemblokiran yang disetujui Budi Arie.

Hingga berita ini dibuat, Budi Arie belum memberikan komentar atas dugaan keterlibatannya dalam kasus ini.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga