Repelita Jakarta - Keputusan Hasan Nasbi mundur dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan memicu reaksi dari kalangan pengamat politik.
Rocky Gerung menyebut pengunduran diri ini sebagai sinyal bahwa Presiden Prabowo Subianto mulai membersihkan lingkar kekuasaannya dari tokoh-tokoh yang dikenal dekat dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Menurut Rocky, para pejabat yang ditinggalkan oleh Jokowi di lingkungan Istana satu per satu mulai menunjukkan ketidakmampuan.
Ia menyatakan bahwa banyak dari mereka justru membuat kesalahan yang mencoreng citra pemerintahan.
“Satu per satu terbukti bahwa pejabat-pejabat yang ditinggalkan oleh Pak Jokowi di sekretariat Istana itu tak bermutu, satu per satu melakukan blunder,” ucap Rocky dalam kanal YouTube miliknya.
Rocky menilai, meski dilakukan secara perlahan, Prabowo sudah mulai ‘mengamputasi’ pengaruh Jokowi dari jantung kekuasaan negara.
Langkah ini, menurutnya, penting agar Prabowo dapat mengambil arah dan keputusan politik secara mandiri.
Ia juga menilai bahwa meskipun Prabowo diuntungkan secara elektoral oleh dukungan Jokowi, namun kemampuan pengambilan keputusan tetap harus didasarkan pada kapasitas presiden sendiri.
“Bahwa di dalam election Prabowo dimenangkan oleh bantuan Pak Jokowi, oke, itu sesuatu. Tetapi decision-nya itu berbasis pada kapasitas, karena kapasitas Jokowi memang tidak mampu,” ujarnya.
Hasan Nasbi sendiri menyampaikan bahwa surat pengunduran dirinya telah diserahkan kepada Presiden Prabowo.
Ia menyampaikan surat itu melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Hasan mengaku pengunduran dirinya adalah bentuk memberi ruang bagi sosok lain yang dianggap lebih tepat menempati posisi tersebut.
Ia juga menyebut bahwa keputusannya ini diambil demi kelancaran komunikasi pemerintahan ke depan.
Menurutnya, langkah tersebut adalah jalan terbaik untuk menyelaraskan arah komunikasi presiden dengan kebijakan yang akan diambil pada masa mendatang.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok