Repelita Jakarta - Desakan agar Gibran Rakabuming Raka dicopot dari jabatannya sebagai wakil presiden dinilai akan semakin meluas.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi.
Ia menanggapi munculnya gelombang tuntutan dari ratusan purnawirawan TNI.
Salah satunya berasal dari Jenderal (Purn) Try Sutrisno yang secara terbuka meminta agar Gibran dimakzulkan.
“Gerakan ini bukan gerakan spontan.
Melainkan bagian dari gelombang yang lebih besar yang berpotensi meluas sampai ke seluruh Indonesia,” ujar Muslim.
Ia mengatakan, langkah para purnawirawan TNI itu akan memicu efek berantai yang tidak bisa dianggap enteng.
Menurutnya, jaringan purnawirawan yang tersebar di seluruh Indonesia memiliki potensi besar untuk mengonsolidasikan kekuatan.
Gerakan tersebut, kata dia, tidak bersifat lokal semata.
Namun dipastikan akan menjelma menjadi gerakan nasional.
“Karena jaringan purnawirawan TNI itu ada di seluruh Indonesia.
Dan mereka memiliki pengaruh besar di tengah masyarakat,” jelasnya.
Muslim menambahkan, keberadaan figur nasional seperti Try Sutrisno memberikan bobot moral dan politik yang sangat besar terhadap tuntutan tersebut.
Ia memperkirakan, dalam waktu dekat akan muncul pernyataan serupa dari berbagai kelompok purnawirawan di tingkat provinsi hingga kecamatan.
“Jangan remehkan ini.
Jika para purnawirawan satu suara, ini bisa mengguncang legitimasi Gibran sebagai wapres.
Rakyat akan menilai ini bukan sekadar soal politik praktis.
Melainkan suara nurani bangsa,” kata Muslim.
Ia menyebut bahwa tuntutan tersebut lahir dari akumulasi rasa kecewa terhadap sikap dan langkah politik Gibran.
Menurutnya, Gibran dianggap tidak mencerminkan etika ketatanegaraan dan prinsip keadilan.
Kinerja kenegaraan Gibran juga dinilai belum menunjukkan capaian substansial.
Sementara aktivitas politiknya justru lebih banyak menciptakan kegaduhan.
“Ini menjadi pemantik ketidakpuasan di kalangan purnawirawan TNI.
Mereka selama ini menjunjung tinggi kedisiplinan, keadilan, dan penghormatan terhadap proses konstitusional,” ungkapnya.
Ia memperingatkan, jika tuntutan itu terus dibiarkan tanpa respon serius dari pemerintah dan DPR, maka situasi politik nasional bisa menjadi tidak stabil.
Muslim juga menyebut bahwa gerakan ini tidak akan berhenti hanya pada pernyataan sikap.
Ia memperkirakan akan muncul konsolidasi yang lebih besar.
Bahkan, bisa berlanjut pada deklarasi serentak, konsolidasi daerah, hingga aksi moral di berbagai kota besar.
“Desakan purnawirawan TNI agar Gibran dimakzulkan adalah peristiwa politik besar yang tidak boleh dianggap remeh.
Dengan jejaring nasional, legitimasi moral, dan kemampuan mobilisasi yang kuat, gerakan ini berpotensi mengubah dinamika politik Indonesia dalam waktu singkat,” pungkas Muslim.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok