Repelita Jakarta - Mantan Presiden Joko Widodo baru saja menjalani pemeriksaan sebagai terlapor dalam kasus dugaan ijazah palsu di Bareskrim Polri.
Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama satu jam tersebut, penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim menyampaikan sebanyak 22 pertanyaan kepada Jokowi.
Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, turut mendampingi dalam proses pemeriksaan tersebut.
Setelah pemeriksaan, Jokowi membawa kembali dokumen ijazah yang sebelumnya diserahkan oleh pihak keluarga kepada penyidik.
Ia menyatakan kesiapannya untuk menunjukkan ijazah itu di persidangan nanti.
Langkah ini diambil sebagai respons atas berbagai tudingan yang menyebutkan bahwa ijazah miliknya tidak asli.
Namun, pernyataan Jokowi yang mengaku sedih usai disentil Megawati Soekarnoputri menimbulkan perhatian tersendiri.
Megawati dalam sebuah pidato sempat menyinggung soal keaslian ijazah tanpa menyebut nama, namun pernyataannya dianggap menyasar langsung kepada Jokowi.
Ia menyebut bahwa jika memang ijazah itu asli, maka tak perlu ragu untuk menunjukkannya.
Di sisi lain, publik mulai menyoroti kejanggalan dalam pemeriksaan tersebut, salah satunya datang dari Roy Suryo.
Roy mempertanyakan logika penyidik yang bisa mengajukan 22 pertanyaan hanya dalam waktu satu jam.
"Logika kita agak sulit menerima itu," ucap Roy menanggapi jalannya pemeriksaan tersebut.
Menurutnya, pemeriksaan yang dilakukan dengan jumlah pertanyaan sebanyak itu seharusnya memerlukan waktu lebih lama untuk menghasilkan berita acara yang rinci.
Selain itu, Roy juga menyinggung transparansi proses hukum yang dinilai masih minim dalam kasus ini.
Hingga kini, pihak Bareskrim menyatakan proses penyelidikan masih terus berjalan, termasuk menunggu hasil uji Laboratorium Forensik terhadap dokumen ijazah yang diserahkan.
Jokowi menegaskan akan menuntaskan kasus ini melalui jalur hukum demi membuktikan keabsahan dokumen akademiknya.
Ia menilai tuduhan ini sudah melewati batas kewajaran.
Proses hukum akan terus berlanjut, dan publik menanti pembuktian di pengadilan yang digadang-gadang akan menjadi penentu final dalam polemik ini. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok