Repelita Jakarta – Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana, menyatakan dukungannya terhadap wacana pencalonan Joko Widodo sebagai Ketua Umum PSI.
Ia menilai, Jokowi layak memimpin partai karena rekam jejaknya telah terbukti sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut William, kontribusi Jokowi dalam membangun konsep partai yang inklusif menjadi alasan utama untuk memberi ruang khusus bagi mantan Presiden tersebut di internal PSI.
Ia menyebut, gagasan 'Partai Super Terbuka' yang pernah disampaikan Jokowi telah menjadi inspirasi bagi PSI untuk menyelenggarakan Pemilihan Raya sebagai metode pemilihan ketua umum.
Nama Kaesang Pangarep, Ketua Umum PSI saat ini, juga tetap masuk dalam pembahasan internal partai.
William menyatakan bahwa diskusi mengenai masa depan kepemimpinan partai telah melibatkan nama Kaesang yang dinilai berhasil membawa partai pada fase konsolidasi.
Kaesang disebut masih memiliki peluang kuat untuk melanjutkan kepemimpinannya jika mendapat dukungan dari anggota.
Pemilihan Raya akan menjadi momen penting menjelang Kongres Nasional PSI yang dijadwalkan berlangsung pada Juli 2025.
William menegaskan bahwa mekanisme pemilihan ini dirancang sejalan dengan semangat keterbukaan yang pernah dicanangkan Jokowi.
Seluruh anggota PSI, tanpa terkecuali, berhak memberikan suara dalam proses pemilihan tersebut.
Untuk mendukung partisipasi nasional, sistem pemilihan akan menggunakan aplikasi e-voting yang dapat diakses oleh anggota di berbagai wilayah Indonesia.
William menjelaskan bahwa metode ini dipilih agar semua kader dapat terlibat aktif dalam menentukan arah kepemimpinan partai.
Menurutnya, model e-voting memberikan solusi atas tantangan teknis pelaksanaan pemilihan secara serentak di berbagai daerah.
Ia juga menilai Pemilihan Raya ini merupakan bentuk pelaksanaan demokrasi internal yang mencerminkan komitmen partai terhadap transparansi.
PSI ingin memastikan bahwa semua proses berjalan terbuka dan tidak tertutup hanya pada kalangan tertentu.
Melalui e-voting, partai memberikan kesempatan setara bagi semua kader dalam menentukan siapa yang akan menjadi nahkoda PSI ke depan.
William menegaskan bahwa seluruh proses ini telah melalui evaluasi dan diskusi mendalam di internal partai.
Hasil dari diskusi tersebut menyepakati bahwa sistem ini paling tepat untuk menjaga akuntabilitas serta aspirasi kader.
Ia berharap, Pemilihan Raya yang akan datang menjadi contoh demokrasi internal yang sehat bagi partai-partai lain di Indonesia.
Dengan demikian, siapapun yang terpilih nantinya benar-benar menjadi representasi dari kehendak anggota secara langsung.
Editor: 91224 R-ID Elok