Repelita Jakarta - Meskipun telah mengajukan pengunduran diri, Hasan Nasbi tetap hadir dalam rapat kabinet yang digelar oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (5/5) sore.
Kehadiran Hasan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) menarik perhatian para awak media, karena pengunduran dirinya telah disampaikan secara resmi kepada Presiden pada 21 April 2025 lalu.
Selama rapat, Hasan terlihat duduk sejajar dengan sejumlah menteri dan kepala lembaga lainnya, seperti Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI Nusron Wahid, serta Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Semua yang hadir mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Pada saat Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memasuki ruang sidang kabinet, Hasan dan jajaran menteri tampak berdiri untuk memberi salam hormat. Hasan juga sempat bersalaman dengan Presiden dan Wakil Presiden.
Meskipun telah menyampaikan pengunduran diri pada 21 April, ternyata surat pengunduran dirinya masih belum diteken oleh Presiden Prabowo. Hal ini membuat Hasan masih tetap hadir dalam rapat kabinet.
Hasan sebelumnya menjelaskan bahwa alasan pengunduran dirinya terkait dengan masalah yang sudah tidak bisa lagi diatasi serta persoalan yang berada di luar kemampuannya. "Maka pada hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba. Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet," ujar Hasan.
Namun, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa pengunduran diri Hasan masih dalam proses pertimbangan oleh Presiden Prabowo. "Bapak Presiden sudah kami laporkan dan beliau ingin terlebih dahulu mempelajarinya," kata Prasetyo dalam keterangannya pada Rabu (29/4) malam.
Prabowo Subianto juga menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada keputusan mengenai pengganti Hasan Nasbi di posisi Kepala PCO. "Belum sampai kepada tahap sudah diteken apalagi sampai tahap mencari penggantinya," ujar Prasetyo.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok