
Repelita Jakarta – Polemik terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, kembali menjadi sorotan publik.
Dokter Tifauzia Tyassuma atau yang dikenal sebagai Dokter Tifa menyampaikan analisisnya mengenai dokumen tersebut.
Ia menggunakan pendekatan ilmu fisiognomi untuk menilai keabsahan foto yang tercantum dalam ijazah Jokowi.
Menurutnya, terdapat sejumlah ketidaksesuaian antara foto tersebut dan ciri fisik Presiden Jokowi.
Ia menyoroti perbedaan pada struktur wajah seperti jarak antar mata, bentuk hidung, susunan gigi, dagu, hingga letak telinga.
Dari hasil pengamatan tersebut, ia menyimpulkan bahwa orang dalam foto itu bukan Jokowi.
"Kalau ini adalah ijazah yang diklaim sebagai milik Presiden Joko Widodo, maka dari hasil analisis anatomi saya, ijazah itu palsu," ujar Dokter Tifa.
Selain soal wajah, ia juga mempertanyakan kejanggalan pada tanggal kelulusan yang tercantum dalam dokumen tersebut.
Tanggal 5 November 1985 dianggap tidak sesuai dengan jadwal akademik resmi.
Pernyataan ini memperkuat keraguan sejumlah kalangan atas keaslian dokumen tersebut.
Isu keaslian ijazah Jokowi telah berulang kali muncul dan menjadi pembahasan di media sosial.
Kasus ini bahkan sudah pernah dilaporkan ke pengadilan oleh sejumlah pihak yang menamakan diri sebagai gerakan moral.
Meski demikian, hingga kini belum ada respons resmi dari pihak Istana atas klaim terbaru tersebut.
UGM sendiri sebelumnya telah menyatakan bahwa ijazah Presiden Jokowi sah dan dikeluarkan secara legal.
Namun, desakan untuk membuka dokumen aslinya ke publik kembali mencuat.
Dokter Tifa menyatakan pentingnya transparansi agar isu ini tidak terus menjadi polemik berkepanjangan.
Ia berharap negara menjamin kejujuran informasi di tengah situasi politik yang sensitif.
Publik menantikan kejelasan dan langkah konkret dari pihak-pihak berwenang atas polemik yang telah berlangsung lama ini. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok