Repelita Jakarta – Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden Indonesia dan Panglima ABRI, baru-baru ini menjadi sorotan publik terkait sikapnya terhadap desakan pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam sebuah pertemuan silaturahmi pada 9 April 2025, Try Sutrisno mengungkapkan pandangannya mengenai posisi Gibran sebagai Wakil Presiden.
Menurutnya, penunjukan Gibran menimbulkan banyak pertanyaan dari segi etika dan kepemimpinan negara.
Selamat Ginting, analis politik dan militer yang hadir dalam pertemuan tersebut, menyampaikan bahwa Try Sutrisno sangat bersikeras untuk menyelamatkan bangsa dari kekacauan dan menilai bahwa penunjukan Gibran merupakan bentuk pemaksaan politik dari Presiden Jokowi.
Pernyataan tersebut kemudian memicu reaksi dari sejumlah pihak, termasuk Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang terdiri dari 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.
Forum ini menandatangani sebuah petisi yang mengusulkan pergantian Gibran melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Selain itu, mereka juga menyampaikan delapan tuntutan politik lainnya, termasuk desakan agar konstitusi Indonesia kembali ke bentuk asli, yakni UUD 1945 tanpa amandemen.
Sikap Try Sutrisno dan dukungan dari Forum Purnawirawan TNI ini menambah dinamika politik menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Oktober 2025.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada langkah konkret dari MPR terkait usulan pergantian Wakil Presiden tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok