Repelita Jakarta – Inggris kembali menegaskan komitmennya untuk mendukung perjuangan Palestina menuju negara merdeka. Hal ini disampaikan dalam pertemuan antara Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Mustafa di London pada Senin, 28 April 2025.
Pertemuan tersebut menghasilkan nota kesepahaman (MoU) yang menegaskan dukungan Inggris terhadap solusi dua negara, dengan Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat. Dalam pernyataan bersama, kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat hubungan bilateral dan bekerja sama dalam upaya mencapai perdamaian yang langgeng di Timur Tengah.
Keir Starmer menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas hilangnya nyawa yang tragis di Gaza, di mana lebih dari 50.000 warga Palestina tewas akibat serangan militer Israel sejak akhir 2023. Ia menekankan pentingnya gencatan senjata segera dan peningkatan bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Gaza.
Mohammad Mustafa mengapresiasi dukungan Inggris dan menekankan perlunya reformasi internal di Palestina untuk memastikan stabilitas dan efektivitas pemerintahan. Ia juga menekankan pentingnya persatuan di kalangan faksi-faksi Palestina untuk mencapai tujuan bersama.
Selain itu, Inggris mengumumkan paket bantuan kemanusiaan senilai £100 juta untuk mendukung warga Palestina yang terdampak konflik. Paket ini mencakup penyediaan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Pemerintah Inggris juga menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung proses perdamaian yang inklusif dan berkelanjutan, dengan melibatkan semua pihak terkait dalam dialog konstruktif. Inggris berharap langkah ini dapat menjadi momentum positif dalam upaya mencapai perdamaian yang adil dan langgeng di Timur Tengah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel terkait pertemuan ini. Namun, masyarakat internasional berharap agar upaya diplomatik ini dapat membuka jalan bagi solusi damai yang menguntungkan semua pihak.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok