Kebakaran Gedung ATR BPN: Bukti Kepemilikan Pagar Laut Hilang, Kasus Makin Misterius

 

Repelita Jakarta - Kebakaran melanda Gedung Kementerian ATR/BPN pada Sabtu malam, 8 Februari 2025, yang menyebabkan kerugian material mencapai Rp 448 juta. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah kabar yang beredar tentang kemungkinan hilangnya bukti-bukti penting, terutama yang terkait dengan kepemilikan pagar laut.

Kebakaran ini terjadi di Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang berlokasi di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Api pertama kali terlihat di ruang humas lantai dasar, dan dalam waktu singkat, api meluas membakar sejumlah arsip penting. Sebanyak 20 unit mobil pemadam kebakaran dengan 80 personel dikerahkan untuk memadamkan api yang melahap ruangan tersebut.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, Satriadi, api diduga disebabkan oleh korsleting pada perangkat AC yang tidak dimatikan. Api berhasil dikendalikan pada pukul 23.55 WIB, dan pemadaman dinyatakan selesai sekitar pukul 00.05 WIB.

Di tengah upaya pemadaman, kabar mengenai hilangnya bukti-bukti kepemilikan pagar laut langsung mengundang perhatian. Seorang pegawai yang terlihat panik saat menyelamatkan laptopnya berkata, “Wah, jangan-jangan ini kebakaran ‘spesial’ lagi, kayak lagu lama. Kantor penting kebakaran, bukti-bukti raib, kasus pun buntu.” Ungkapan ini seolah mengingatkan pada sejumlah insiden kebakaran sebelumnya di kantor-kantor penting yang berujung pada hilangnya dokumen-dokumen krusial.

Seorang petugas damkar yang sedang menghitung kerugian menambahkan, “Kerugiannya Rp 448 juta, tapi kalau bukti-bukti itu benar-benar hilang, kerugiannya bisa lebih besar lagi. Ini api atau magician, ya? Bisa bikin barang-barang penting hilang dalam sekejap.”

Sementara itu, seorang pejabat tinggi yang berada di lokasi berusaha menenangkan situasi. “Tenang saja, ini pasti hanya kebetulan,” ujarnya, meskipun ekspresi wajahnya tampak menunjukkan ketegangan. “Kita akan usut tuntas penyebab kebakarannya. Tapi, kalau bukti-bukti itu memang hilang, ya… apa boleh buat.”

Wartawan yang kebetulan lewat menimpali, “Wah, kayaknya ini kebakaran paling ‘tepat waktu’ sepanjang sejarah. Api datang, bukti hilang, kasus pun tutup buku. Simple, kan?”

Kebakaran ini menambah panjang daftar kebakaran di kantor-kantor penting yang sering diikuti dengan hilangnya bukti-bukti vital. Hingga saat ini, belum ada kepastian apakah dokumen-dokumen terkait kepemilikan pagar laut turut terbakar, namun situasi ini menambah teka-teki yang belum terpecahkan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga