Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Viral Anggaran Rp 100 Miliar TNI AL untuk Buzzer, Ini Penjelasan Kadispenal"

 Gambar

Repelita Jakarta - Beredar viral di media sosial tangkapan layar laman Sirup LKPP terkait paket pengadaan aplikasi Information Respond System dengan kode RUP53851132. Dalam tangkapan layar tersebut, TNI Angkatan Laut (AL) disebut mengalokasikan dana sebesar Rp 100 miliar untuk merekrut pendengung atau buzzer guna memperbaiki citra TNI AL di mata masyarakat.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana, membantah narasi yang beredar di media sosial. Menurut Made Wira, anggaran itu dialokasikan untuk membangun aplikasi pengamanan informasi di lingkungan TNI AL.

"Dengan aplikasi tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan perlindungan data sensitif dengan menjaga integritas informasi dan mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang, serta pendeteksian penyalahgunaan informasi terkait TNI AL di media sosial," ujar Made Wira dalam siaran persnya.


Pernyataan Made Wira sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam situs Sirup LKPP. Namun, sebelumnya sempat beredar tangkapan layar yang menunjukkan informasi berbeda dengan narasi yang disampaikan. Dalam tangkapan layar itu, paket pengadaan disebut sebagai upaya counter opini untuk menangkal sentimen negatif terhadap TNI AL melalui keterlibatan Key Opinion Leader (KOL) dan metode buzzer.

Ketika situs yang sama diperiksa, nama paket produk tetap tercatat sebagai pengadaan aplikasi Information Respond System. Namun, terdapat perubahan nomor RUP menjadi 54391291 dengan uraian pekerjaan yang berbeda.

"Pengamanan informasi sangat dibutuhkan dalam menjaga integritas informasi yang akan dipublikasikan. Dispenal diharapkan dapat melindungi data sensitif dengan menjaga integritas informasi dan mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang," bunyi keterangan terbaru dalam laman tersebut.

I Made Wira menegaskan pentingnya klarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman publik mengenai deskripsi pembangunan aplikasi ini. "Agar tidak terjadi kesalahpahaman informasi yang diakibatkan kesalahan deskripsi pembangunan aplikasi tersebut," katanya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved