Repelita Kepulauan Seribu - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengungkapkan kabar menggembirakan mengenai kemunculan kawanan lumba-lumba di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Fenomena ini dianggap sebagai tanda positif atas perbaikan kualitas lingkungan laut di kawasan tersebut.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa meskipun kemunculan lumba-lumba di perairan Pulau Pramuka bukanlah hal baru, intensitasnya semakin meningkat belakangan ini. Bahkan, kawanan lumba-lumba kini terlihat di perairan dekat pulau-pulau berpenghuni.
"Lumba-lumba biasanya ditemukan di laut lepas yang jauh dari pemukiman. Kehadiran mereka di dekat Pulau Pramuka adalah kabar baik, karena ini menandakan adanya peningkatan kualitas lingkungan perairan di Kepulauan Seribu," kata Asep.
Momen kehadiran kawanan lumba-lumba ini berhasil didokumentasikan oleh awak Kapal Sampah Samtama 6 yang bertugas di kawasan tersebut. Video yang diambil menunjukkan lumba-lumba berenang di sekitar perahu, seolah memberikan dukungan pada upaya menjaga kebersihan lingkungan laut.
Asep menjelaskan bahwa lumba-lumba adalah hewan yang sangat peka terhadap kondisi lingkungan. Mereka tidak akan mendekat ke perairan yang tercemar atau berbahaya. Oleh karena itu, kehadiran mereka dianggap sebagai indikasi bahwa upaya perbaikan lingkungan laut, seperti pembersihan sampah dan pengelolaan limbah, telah membuahkan hasil.
"Lumba-lumba muncul saat petugas sedang membersihkan perairan. Ini memberikan motivasi tambahan bagi seluruh tim di lapangan," ujar Asep.
Kehadiran lumba-lumba ini juga diharapkan dapat menjadi pengingat pentingnya menjaga ekosistem laut yang sehat dan berkelanjutan. DLH DKI Jakarta terus menggalakkan program-program kebersihan laut agar dampaknya semakin terasa di berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Selain sebagai simbol perbaikan lingkungan, kemunculan lumba-lumba ini juga mencerminkan bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait mampu menciptakan perubahan nyata. Asep berharap momen ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan laut.
Dengan menjaga laut tetap bersih, ekosistem yang ada akan terus lestari, dan keanekaragaman hayati seperti lumba-lumba akan tetap terjaga. "Kami mengajak masyarakat untuk terus mendukung upaya pelestarian lingkungan, baik melalui pengelolaan sampah yang baik maupun ikut serta dalam berbagai kegiatan kebersihan laut," tambahnya.
Menurut Asep, keberlanjutan ekosistem laut tidak hanya penting untuk saat ini, tetapi juga untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati keindahan dan kekayaan alam Kepulauan Seribu. DLH DKI Jakarta juga berencana untuk memperluas program edukasi lingkungan kepada masyarakat, khususnya di kawasan Kepulauan Seribu, agar lebih banyak pihak terlibat dalam upaya pelestarian laut.
Dengan semakin seringnya lumba-lumba terlihat di perairan ini, Kepulauan Seribu diharapkan dapat menjadi ikon lingkungan laut yang bersih dan sehat, sekaligus destinasi wisata ramah lingkungan di masa depan.
"Kehadiran lumba-lumba ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa menjaga kebersihan laut adalah tanggung jawab bersama," tutup Asep. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok