Repelita Jakarta - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, disebut-sebut memiliki bukti video dan dokumen penting yang diduga dapat mengancam Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya, termasuk Iriana.
Tim kuasa hukum PDIP, Army Mulyanto, menyebutkan bahwa bukti tersebut sudah sangat rapih dan bahkan sudah dinotariatkan.
"Artinya dari sumber yang terpercaya, dan si narasumber yang ini siap untuk meng-aktakan atau menotarilkan," ujar Army pada Kamis, 9 Januari 2025.
Menurut Army, bukti yang dimiliki Hasto sangat kuat secara legal dan siap untuk diajukan jika diperlukan.
"Semuanya sudah diakui oleh narasumber yang bersangkutan, jadi kalau nanti hal itu terungkap, kita sudah punya legitimasinya," tegasnya.
Ketika ditanya apakah bukti tersebut terkait dengan Iriana, istri Presiden Jokowi, Army mengakui bahwa ada keterkaitan.
"Ada. Jadi gini, ada situasi di mana, zaman mereka, si Pak Jokowi, datanglah tamu kehormatan dari luar negeri, kunjung ke Indonesia," terangnya.
"Terus ada kenang-kenangan, ada cenderamata yang nilai-nya berharga," sambungnya.
Army menambahkan, bahwa barang yang dimaksud bukan barang ‘recehan’ seperti yang pernah diserahkan Jokowi ke KPK, seperti gitar.
"Ini bukan hanya soal barang kecil. Bisa dibayangkan barang apa yang diberikan. Jauh lebih berharga dari itu," jelas Army.
Dia juga mempertanyakan apakah barang berharga itu sudah dilaporkan dengan benar ke KPK.
"Nah itu (barang) ada, dan apakah sudah dilaporkan dengan benar ke KPK? Itu yang harus dilihat," ujarnya.
Army kemudian menyoroti sikap KPK yang dianggap tidak konsisten dalam menjalankan tugasnya.
"Kalau bicara penegakan hukum, jangan tebang pilih, bos. Jangan hanya berdasarkan kepentingan politik sesaat," tegas Army.
Dia juga menantang KPK untuk berani mengusut tuntas kasus-kasus yang terkait dengan Hasto dan sejumlah pihak lainnya.
"Kami menantang KPK untuk menindaklanjuti perkara ini secara tuntas, tidak hanya melihat satu sisi saja," ujar Army.
Meski kasus ini bermuatan politik, Army menegaskan bahwa Hasto akan mematuhi proses hukum yang ada.
"Hasto akan hadir sesuai dengan jadwal pemeriksaan, kami menghormati proses hukum. Panggilan juga dilakukan, Insya Allah Pak Hasto hadir pada Senin depan," kata Army. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
