Semarang, 5 Desember 2024 – Kekalahan pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dalam Pilgub Jawa Tengah 2024 memicu desakan untuk evaluasi internal di tubuh PDI Perjuangan (PDIP). Politikus senior, Zulfan Lindan, mengkritik Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menurutnya harus bertanggung jawab atas kekalahan tersebut dan lebih baik mundur dari jabatannya.
Zulfan menilai peran Sekjen sangat krusial dalam menentukan strategi partai, termasuk dalam Pilkada Jawa Tengah. Ia menyebut bahwa Hasto terlalu banyak mengintervensi Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, yang seharusnya fokus dalam memenangkan pasangan calon. "Bagaimana Bambang Pacul mau bekerja maksimal kalau selalu diintervensi oleh Sekjen? Kalau kalah, Bambang yang disalahkan, tapi kalau menang, Sekjen yang dikreditkan. Itu tidak adil," tegas Zulfan.
Hasto sebagai Sekjen memiliki wewenang besar dalam pengambilan kebijakan partai, termasuk keputusan untuk tidak berkoalisi dengan partai lain di Pilgub Jawa Tengah. Keputusan ini dinilai sebagai salah satu faktor penyebab melemahnya posisi PDIP menghadapi pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus).
Pasangan Luthfi-Taj Yasin berhasil unggul di lima kota/kabupaten di Jawa Tengah, yakni Grobogan, Klaten, Kota Salatiga, Kota Tegal, dan Sukoharjo. Berdasarkan rekapitulasi sementara dari KPU, pasangan ini juga unggul secara keseluruhan dengan selisih tipis.
Zulfan mengungkapkan bahwa peran Sekjen di tingkat nasional sangat menentukan jalannya Pilkada. Ia menegaskan, "Pilkada itu lebih banyak dipengaruhi oleh kebijakan nasional, dan Sekjen yang bertanggung jawab atas segala keputusan. Jadi, kenapa Hasto tidak mundur?"
Terkait dengan desakan agar Bambang Pacul mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Zulfan justru membela Bambang. Menurutnya, Bambang telah bekerja semaksimal mungkin, namun faktor dari pusat membuat upaya memenangkan Andika-Hendrar menjadi kurang optimal. "Bambang Pacul tidak perlu mundur. Tanggung jawab besar ada pada Sekjen, jadi ini saat yang tepat bagi PDIP untuk melakukan evaluasi mendalam," pungkasnya.
Kekalahan PDIP di Jawa Tengah, yang selama ini menjadi basis kuat partai berlambang banteng, menjadi pukulan berat. Evaluasi menyeluruh diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di Pilkada-pilkada mendatang.(*)
Editor: Elok WA R-ID