Jakarta, 10 Desember 2024 - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapat kritik tajam setelah terlihat membaca teks saat memimpin rapat di Kantor Kemenpora. Kritik datang dari pegiat media sosial, Jhon Sitorus, yang menyebut kondisi negara seperti autopilot dan mengecam Gibran yang tidak menunjukkan kapasitas seorang pemimpin sejati.
Jhon Sitorus menegaskan bahwa seorang pemimpin seharusnya memberikan arahan dan ide-ide konstruktif, bukan sekadar membaca presentasi yang disiapkan staf.
"Negara autopilot. Pemimpin itu memberi arahan dari isi kepala dan ide-ide yang konstruktif, bukan membaca slide presentasi yang dibuat oleh staf," tulis Jhon Sitorus melalui akun X-nya.
Jhon juga menyoroti komposisi peserta rapat di Kemenpora yang memiliki kapasitas tinggi dan pengalaman luas. Menurutnya, mereka hanya membutuhkan arahan dan visi dari seorang pemimpin, bukan hanya penjelasan yang dibaca dari teks.
"Mereka itu lebih ahli dari anda, Mas Wapres Gibran, titisan Jokowi. Mereka hanya butuh target, maunya lo seperti apa sebagai pemimpin, bukan malah seperti bacain dongeng," ujarnya.
Jhon Sitorus menyarankan agar jika Gibran hanya membaca teks, lebih baik materi presentasi langsung dibagikan kepada peserta rapat tanpa perlu rapat formal.
Ia juga mendesak Gibran untuk menjalankan peran sebagai nahkoda negara yang membawa Indonesia ke arah kemajuan.
"Kalo sekadar membaca, langsung share aja materinya lewat WhatsApp ke menteri-menteri dan dirjen-dirjen. Jangan buat negara ini autopilot. Anda nahkodanya, lawan badai, lakukan sesuatu yang membawa Indonesia jauh lebih maju, bukan sekadar maju," tegas Jhon.
Sebelumnya, dalam video yang beredar di media sosial, Gibran terlihat memberikan arahan dengan membaca teks dari tablet yang dibawanya. Aksi ini memicu perdebatan mengenai kapasitas seorang Wakil Presiden dalam memimpin negara dan memberikan arahan strategis.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok