Repelita, Jakarta 15 Desember 2024 - Gus Miftah memberikan respons menohok setelah tidak diakui sebagai keturunan ke-9 dari Kiai Ageng Muhammad Besari. Dalam sebuah pengajian di Tegalsari, Gus Miftah mengungkapkan kekecewaannya karena tidak dianggap sebagai salah satu keturunan dari ulama besar tersebut.
Gus Miftah sebelumnya dikenal sebagai pengasuh Ponpes Ora Aji, Sleman. Namanya tengah menjadi sorotan publik setelah terlibat dalam berbagai kontroversi. Salah satunya adalah tindakan mengolok-olok penjual es teh Sunhaji di Magelang yang viral di media sosial. Akibat kejadian itu, ia mengundurkan diri dari posisi sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Selain itu, video lama lainnya menunjukkan sikap tidak sopan Gus Miftah terhadap seniman senior Yati Pesek, yang memicu kecaman dari publik dan selebriti.
Dalam pengajian di Tegalsari, Gus Miftah menegaskan bahwa ia tidak membutuhkan pengakuan sebagai cucu dari Kiai Ageng Muhammad Besari. Namun, ia masih siap membantu jika ada acara yang berkaitan dengan keturunan tersebut.
Gus Miftah juga memberikan sindiran tajam kepada pihak yang mengaku sebagai keturunan Kiai Ageng Muhammad Besari tetapi tidak mau mengeluarkan modal untuk acara. Ia menyindir pihak yang hanya mencari keuntungan dari makam Kiai Ageng Muhammad Besari tanpa melakukan perawatan.
“Bikin proposal kesana-kesini tapi hasilnya nggak buat makam, yang modelnya kayak gitu, jan**k banget,” ujarnya.
Gus Miftah mengecam praktik pihak yang hanya memanfaatkan popularitas makam untuk kepentingan pribadi, tetapi tidak mau merawat warisan sejarah tersebut.
Kasus ini menambah panasnya perdebatan tentang silsilah keturunan dalam lingkungan para tokoh keagamaan dan budaya di Jawa Timur. Pengakuan Gus Miftah soal keturunannya yang mengaku sebagai generasi ke-9 dari pendiri Ponpes Tegalsari, Kiai Ageng Muhammad Besari, kini sedang dipertanyakan oleh beberapa pihak, termasuk keturunan ke-8 Kiai Ageng Muhammad Besari, Raden Kunto Pramono.
Raden Kunto Pramono bahkan mengungkapkan keraguan terkait klaim yang dibuat Gus Miftah, meminta penjelasan tentang silsilah keluarga tersebut.
Kontroversi ini menyoroti pentingnya aspek keabsahan silsilah keturunan dalam dunia pesantren dan tokoh agama di Jawa Timur. Gus Miftah terus menjadi perhatian publik dengan sindiran dan kritik tajamnya terhadap praktik keturunan yang hanya mengejar keuntungan tanpa kontribusi nyata.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok