Jakarta, 8 Desember 2024 – Miftah Maulana Habiburrahman, yang dikenal luas dengan sebutan Gus Miftah, bukanlah seorang "Gus" seperti yang banyak diyakini publik. Nama aslinya adalah Ta'im, dan ia pernah menghabiskan masa kuliah di Yogyakarta sebagai marbot masjid. Miftah, yang kini menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, sebelumnya menjadi perbincangan setelah akun media sosial X mengungkap masa lalu hidupnya.
Salah satu unggahan yang viral datang dari akun X @AdityaPramudya, yang membocorkan identitas asli Miftah serta beberapa bagian dari kisah hidupnya. Menurut informasi tersebut, Miftah dulunya bekerja sebagai marbot masjid di Masjid Mergangsan, Yogyakarta, sambil menempuh kuliah yang tidak selesai. Miftah, yang berasal dari keluarga dengan latar belakang sederhana, bahkan disebut sempat gagal dalam berpolitik sebelum akhirnya dikenal luas setelah mendapat dukungan dari Amin Rais.
Namun, kontroversi muncul setelah Miftah mengeluarkan pernyataan yang dianggap menghina seorang pedagang es teh dalam sebuah acara pengajian. Dalam video yang viral di media sosial, Miftah terlihat berbicara kasar kepada penjual es teh, bahkan menyebut dagangannya tidak laku sebagai "takdir." Ungkapan tersebut menimbulkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk Akbar Faizal, yang menyebut Miftah kurang ajar, dan Inayah Wulandari Wahid, putri bungsu Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Sebagai akibat dari pernyataan tersebut, netizen mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Miftah dari jabatannya. Mereka berpendapat bahwa seorang utusan khusus presiden tidak seharusnya bertindak seperti itu, mengingat posisinya sebagai tokoh yang diharapkan dapat menjaga kerukunan antarumat beragama.
Setelah mendapat teguran dari Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya, Miftah kemudian meminta maaf secara terbuka. Dalam video permintaan maafnya, ia mengungkapkan penyesalannya atas perkataan yang tidak pantas tersebut dan menyatakan telah mengunjungi pedagang es teh, Sunaji, untuk meminta maaf secara langsung.
Namun, permintaan maaf Miftah tetap menuai kritik, bahkan ada yang menilai bahwa ia lebih takut pada teguran Mayor Teddy daripada Allah. Hal ini membuat beberapa netizen menilai Miftah tidak pantas menyandang gelar "Gus" atau menjadi seorang pemuka agama. Beberapa pihak menilai bahwa lebih mulia berdagang es teh daripada "dagang agama" seperti yang dilakukan Miftah.
Dalam video yang diunggah, Miftah terlihat tertawa ketika menghina pedagang es teh yang ada di acara tersebut. Namun, setelah mendapat teguran keras dari banyak pihak, ia mengaku menyesal dan meminta maaf atas perilakunya yang dianggap kurang sopan tersebut. Miftah juga menegaskan bahwa dia akan lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapatnya di masa mendatang.(*)
Editor: Elok WA R-ID