Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kritik Tajam Warganet Terhadap Jokowi: Dari Hinaan hingga Pertanyaan soal Kepemimpinan

 Gambar

JAKARTA, 5 Desember 2024 – Media sosial kembali diramaikan dengan berbagai komentar tajam yang menyoroti sikap Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap sejumlah penghinaan yang dilayangkan kepadanya, khususnya dari pengamat politik Rocky Gerung.

Rocky Gerung sempat menyebut Jokowi dengan kata-kata keras, namun Jokowi memilih untuk tidak membalas serangan tersebut.

Sebagian besar warganet melihat sikap diam Jokowi sebagai bentuk kebijaksanaan dan pemahaman terhadap kebebasan berpendapat dalam berdemokrasi. Ada yang berpendapat bahwa Jokowi justru menunjukkan kedewasaan politik dengan tidak terprovokasi.

“Bukan gak ngelawan, emang dia ngerasa kaleee..😂 dia diam karena takut kebongkar bentuk kerakusan dan kealahan selama memimpin negeri,” ungkap akun @IjayKang203, memberi sindiran yang menyentil kredibilitas Jokowi di mata publik.


Namun, ada pula yang berpendapat bahwa sikap diam Jokowi tersebut justru membawa dampak positif bagi sang presiden. Akun @ind22174063 menanggapi, "Semakin dihina semakin moncer… yg menghina bukannya mendapat respon malah semakin muak ngeliat yg menghina…"

Beberapa komentar juga menyoroti kebijakan pemerintahan Jokowi dan kinerja pejabat publik di bawah pemerintahannya. Akun @kodok_anti menyatakan bahwa pejabat publik harus siap menerima kritik dari masyarakat, mengingat mereka mengelola pajak rakyat.

“Kalo engga mau di caci maki jangan jadi pejabat publik ,” tambahnya, mengingatkan tanggung jawab yang melekat pada pejabat publik.

Selain itu, beberapa warganet mempertanyakan kritik yang terus dilayangkan kepada Rocky Gerung, sementara Jokowi dianggap tidak membalas serangan-serangan tersebut. Akun @jean_maraiss berkomentar, "Ada orkestrasi tolol apa dsni, demonizing Rocky Gerung?" mengungkapkan rasa penasaran terhadap dinamika ini.

Fenomena ini memperlihatkan adanya standar ganda dalam masyarakat, di mana penghinaan terhadap beberapa tokoh dianggap lebih berat dibandingkan dengan yang lain. Hal ini mencerminkan ketegangan antara keadilan objektif dan bias emosional yang mempengaruhi pandangan terhadap subjek yang dihina.

Ketegangan politik menjelang pemilu 2024 semakin memanas, dan meskipun Jokowi telah menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden, perhatian publik terhadap dirinya masih tetap tinggi.(*)

Editor: Elok WA R-ID

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved