
Repelita, Jakarta 25 Desember 2024 - KPK telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Komisioner KPU, Wahyu Setiawan pada Januari 2020. Namun, upaya untuk menangkap Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan kader partai Harun Masiku mengalami hambatan yang signifikan.
Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, menyebutkan bahwa setelah penangkapan Wahyu Setiawan, pimpinan KPK saat itu, Firli Bahuri, mengeluarkan pernyataan yang berdampak buruk terhadap proses penindakan. "Akibat tindakan pimpinan KPK yang 'membocorkan' informasi ke media, Hasto dan Harun Masiku berhasil meloloskan diri dari OTT dan menghancurkan bukti komunikasi mereka," ujar Novel.
Novel mengungkapkan bahwa dalam forum ekspos laporan penyelidik kepada pimpinan KPK, ada penolakan untuk segera memproses Hasto. Pimpinan meminta agar tindakan terhadap Hasto dilakukan setelah Harun Masiku ditangkap, namun upaya penangkapan Harun tidak menunjukkan keseriusan.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengonfirmasi bahwa Hasto bersama Harun Masiku terlibat dalam kasus suap terhadap Wahyu Setiawan. "Penyidik menemukan bukti keterlibatan Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDIP," kata Setyo. Hasto juga diduga aktif menghalangi penyidikan KPK dengan memerintahkan Harun Masiku untuk menghancurkan ponselnya dan melarikan diri.
Selain itu, pada Juni 2024, sebelum dimintai keterangan oleh KPK, Hasto kembali menginstruksikan staf pribadinya, Kusnadi, untuk menenggelamkan ponsel demi menghilangkan jejak bukti. Hasto juga diduga mengarahkan beberapa saksi untuk memberikan keterangan yang tidak sesuai fakta.
Penetapan Hasto sebagai tersangka memunculkan sorotan terhadap integritas dan independensi KPK, terutama dalam menangani kasus yang melibatkan pejabat tinggi partai politik. Novel Baswedan menegaskan bahwa langkah hukum terhadap Hasto seharusnya sudah dilakukan sejak 2020.
Sementara itu, Harun Masiku yang hingga kini masih buron tetap menjadi perhatian utama. KPK berkomitmen untuk terus mengejar Harun dan memperluas penyelidikan guna mengungkap keterlibatan pihak lain dalam skandal ini.
KPK akan terus mencari Harun Masiku dan menyelidiki kemungkinan keterlibatan aktor lainnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

