Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] Arab Saudi Hentikan Perjanjian Pertahanan dengan AS, Tegaskan Kemerdekaan Palestina Harga Mati

 

Arab Saudi Hentikan Pembicaraan Perjanjian Pertahanan dengan AS, Fokus pada Kerja Sama Militer Sederhana

Riyadh – Arab Saudi memutuskan untuk menghentikan pembicaraan perjanjian pertahanan dengan Amerika Serikat (AS), yang sebelumnya diharapkan dapat membuka jalan bagi normalisasi hubungan dengan Israel. Sebagai gantinya, Riyadh kini berfokus pada kesepakatan kerja sama militer yang lebih sederhana.

Pembicaraan perjanjian pertahanan yang ambisius ini terhambat oleh syarat pengakuan Israel terhadap solusi dua negara untuk Palestina. Namun, eskalasi kekerasan militer Israel di Gaza membuat Putra Mahkota Mohammed bin Salman menegaskan kembali bahwa pendirian negara Palestina adalah syarat utama untuk normalisasi hubungan.

“Bagaimana kawasan ini bisa terintegrasi jika kita mengabaikan hak Palestina?” ujar seorang pejabat senior Saudi, menegaskan sikap tegas Riyadh terhadap hak-hak Palestina.

Pemerintah AS sebelumnya mendorong perjanjian keamanan yang mencakup jaminan perlindungan militer bagi Arab Saudi, namun dengan syarat Riyadh mengakui Israel. Situasi politik yang sensitif di Israel, serta kemarahan publik di Arab Saudi atas agresi militer di Gaza, membuat negosiasi ini menemui jalan buntu.

Meskipun demikian, kedua belah pihak berharap dapat mencapai kesepakatan kerja sama militer yang lebih sederhana sebelum Presiden Joe Biden meninggalkan jabatannya pada Januari 2025. Perjanjian ini diperkirakan akan mencakup perluasan latihan militer gabungan dan peningkatan pertahanan siber, namun tanpa komitmen AS untuk membela Arab Saudi dalam konflik besar.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap berusaha mendorong normalisasi hubungan dengan Arab Saudi, meskipun menghadapi tekanan politik domestik. Namun, situasi politik yang ada membatasi ruang gerak Netanyahu dalam mewujudkan hal tersebut.

Arab Saudi juga menghadapi dilema terkait kemungkinan perubahan kebijakan jika Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS. Trump dikenal lebih condong pada Israel, dengan kebijakan “Kesepakatan Abad Ini” yang secara langsung berpihak pada Israel tanpa memperhatikan kenegaraan Palestina.

Fawaz Gerges, pakar Timur Tengah dari London School of Economics, mengungkapkan bahwa normalisasi hubungan Saudi-Israel tetap mungkin terjadi, meskipun dengan prasyarat yang sangat rumit.

“Arab Saudi adalah hadiah besar bagi Trump, tetapi Riyadh tetap bersikeras bahwa hak Palestina tidak bisa diabaikan,” ujarnya.

Dengan komitmen Riyadh yang tetap teguh pada dukungannya terhadap Palestina, normalisasi hubungan dengan Israel tampaknya masih menjadi tantangan besar dalam waktu dekat. (*)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved