
Repelita Jakarta - Dokter Tifauzia Tyassuma kembali menyampaikan pandangannya mengenai polemik kasus ijazah.
Polemik tersebut menyangkut dokumen akademik mantan Presiden Joko Widodo yang masih menjadi perbincangan publik.
Sebagai salah satu tersangka dalam laporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya, ia menyoroti persoalan moralitas.
Menurutnya masalah yang berkembang telah melampaui sekadar pembahasan tentang dokumen akademik semata.
Ketidakjelasan yang terus berlarut-larut dinilainya telah melukai prinsip kejujuran sebagai sebuah bangsa.
Pernyataan tersebut disampaikannya dan dikutip pada hari Selasa tanggal dua Desember dua ribu dua puluh lima.
Ia menilai bahwa pembiaran terhadap ketidakjelasan justru menciptakan ruang bagi tumbuhnya kecurigaan.
Ketika seorang mantan presiden dimintai keterangan mengenai hal mendasar namun memilih diam, maka muncul masalah.
Keheningan yang diciptakan tidak lantas membuat ruang tersebut menjadi kosong tanpa makna.
Justru ruang itu akan terisi penuh oleh berbagai bentuk kecurigaan dan perasaan kemarahan masyarakat.
Perasaan dikhianati oleh pemimpin yang pernah mereka percayai juga turut mengisi ruang keheningan itu.
Tifauzia Tyassuma menegaskan bahwa bangsa ini sebenarnya mampu bertahan dalam tekanan ekonomi.
Namun kondisi yang sama tidak berlaku ketika bangsa dihadapkan pada ketidakpastian dalam hal moral.
Rakyat bisa terus hidup meskipun mengalami berbagai bentuk kekurangan di bidang ekonomi.
Namun mereka akan sangat kesulitan untuk hidup dalam suatu keadaan yang tidak pasti secara moral.
Ia juga menyentuh proses hukum yang saat ini sedang menjerat dirinya dan dua pihak lainnya.
Kedua pihak tersebut dikenal vokal dalam mengangkat isu terkait dokumen akademik mantan presiden.
Proses kriminalisasi yang tidak dihentikan ditafsirkan rakyat bukan sebagai bentuk penegakan hukum.
Masyarakat justru membaca situasi tersebut sebagai sebuah upaya sistematis untuk membungkam pertanyaan.
Setiap tindakan pembungkaman yang dilakukan hanya akan melahirkan bentuk perlawanan sosial baru.
Kebenaran pada dasarnya tidak akan pernah dapat dipadamkan dengan cara apapun juga.
Kebenaran tidak hidup dan bergantung pada ucapan dari mulut seseorang secara individual.
Kebenaran justru hidup dan berkembang di dalam pemikiran jutaan orang yang ada di masyarakat.
Polemik yang terjadi telah menjadi bagian dari sebuah ujian moral bagi bangsa secara keseluruhan.
Apabila negara ingin keluar dari situasi kegelisahan sosial maka langkah nyata harus segera diambil.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan segala bentuk kriminalisasi terhadap pengkritik.
Kebenaran atas semua polemik yang ada harus diungkapkan secara jelas dan terbuka kepada publik.
Keadilan bagi semua pihak juga harus dipulihkan sebagai fondasi bagi kehidupan berbangsa.
Jika hal-hal tersebut tidak dilakukan maka sejarah sendiri yang akan memberikan hukuman nantinya.
Negara harus segera menghentikan kriminalisasi jika ingin selamat dari berbagai gejolak sosial.
Bangsa memerlukan pengungkapan kebenaran agar dapat hidup dalam ketenangan dan kedamaian.
Pemulihan keadilan menjadi syarat mutlak untuk mencegah timbulnya berbagai kerusuhan sosial.
Masyarakat sebenarnya tidak meminta banyak hal dari penyelenggara negara dan pemimpinnya.
Publik hanya menginginkan adanya transparansi dalam setiap proses penyelesaian masalah.
Masyarakat ingin mengetahui dengan pasti siapa sebenarnya yang berbohong dalam perkara ini.
Perkara yang sudah berlarut-larut tanpa kejelasan ini telah menguras kepercayaan publik.
Rakyat ingin memastikan bahwa negara yang mereka bangun tidak dibangun di atas fondasi dusta.
Pajak yang mereka bayar selama ini harus digunakan untuk membangun negara yang jujur.
Setiap warga negara berhak mendapatkan kepastian hukum dan moral dari pemimpinnya.
Pertanyaan yang terus bermunculan adalah cermin dari kegelisahan kolektif masyarakat.
Jawaban yang jujur dan terbuka akan menyembuhkan luka kepercayaan yang telah terjadi.
Dialog yang konstruktif diperlukan untuk membangun kembali kepercayaan yang rusak.
Masa depan bangsa sangat bergantung pada bagaimana persoalan ini diselesaikan dengan bijak.
Setiap langkah menuju kejelasan adalah investasi bagi stabilitas nasional jangka panjang.
Pemulihan kepercayaan publik membutuhkan komitmen dan konsistensi dari semua pihak.
Kebenaran dan keadilan harus menjadi pedoman utama dalam setiap pengambilan keputusan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

