Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Pasien Tanpa Rahim dan Vagina Jalani Operasi Rekonstruksi di RSUD Arifin Achmad

 Pasien Tanpa Rahim Berhasil Dioperasi di RSUD Arifin Achmad, Kasus Langka  Pertama di Riau

Repelita Pekanbaru – Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis uroginekologi rekonstruksi dan estetika RSUD Arifin Achmad, dr Dafnil Akhir Putra SpOG Subsp Orogin RE, mengungkapkan bahwa pasien yang mereka tangani merupakan rujukan dari RSUD Kabupaten Kampar.

Pasien tersebut datang dengan keluhan tidak pernah mengalami menstruasi sejak lahir hingga usia 21 tahun.

“Karena pasien ingin menikah dan ingin mengetahui memiliki penyakit apa, kemudian dari RSUD Kampar dirujuk ke RSUD Arifin Achmad,” ujar dr Dafnil.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien memang tidak pernah mengalami menstruasi.

Namun, pertumbuhan organ kewanitaan lainnya seperti payudara, bulu ketiak, dan bentuk pinggul dinilai normal.

Hal ini menandakan bahwa hormon estrogen dalam tubuh pasien berfungsi dengan baik.

Saat dilakukan pemeriksaan USG, tidak ditemukan adanya rahim.

Meski begitu, kedua indung telur pasien dalam kondisi normal.

Pemeriksaan lanjutan pada area genital menunjukkan bahwa pasien tidak memiliki liang vagina.

Dari hasil tersebut, dokter mendiagnosis bahwa pasien mengalami kelainan bawaan sejak lahir berupa tidak berkembangnya organ reproduksi.

Karena tidak memiliki rahim dan vagina, pasien tidak bisa mengalami menstruasi.

Mengingat pasien akan menikah, maka disarankan untuk menjalani prosedur pembuatan liang vagina.

Namun, pasien telah diberi pemahaman bahwa ia tidak akan bisa hamil karena tidak memiliki rahim.

“Pembuatan liang vagina ini hanya untuk fungsi seksual. Kalau ingin memiliki anak, bisa dengan metode ibu pengganti. Dengan arti sel telur pasien diambil, kemudian sel sperma suaminya diambil untuk diketemukan jadi embrio. Kemudian embrionya ditanam di wanita lain. Tapi di Indonesia hal ini belum legal karena masih beberapa negara yang melegalkan hal ini,” jelas dr Dafnil.

Ia menjelaskan bahwa prosedur pembuatan liang vagina dilakukan dengan menggunakan selaput ketuban dari wanita lain.

Tujuannya adalah untuk merangsang regenerasi sel pada area tersebut.

Operasi ini telah dilakukan sejak Agustus dan saat ini pasien sedang dalam masa pemulihan.

“Setelah menjalani proses operasi, pasien dirawat selama tujuh hari dan menunjukkan kondisi yang terus membaik. Meskipun liang vagina buatan, namun pasien akan tetap bisa merasakan fungsi seksual seperti wanita pada umumnya,” ujarnya.

Menurut dr Dafnil, kelainan yang dialami pasien tergolong langka, yakni 1 banding 5.000 kasus.

Ini merupakan kasus pertama yang ia tangani secara langsung.

Ia menambahkan bahwa RSUD Arifin Achmad memiliki fasilitas lengkap untuk menangani kasus seperti ini dan seluruh biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Kepada masyarakat, dr Dafnil mengimbau agar segera melakukan pemeriksaan apabila anak perempuan usia 10–14 tahun belum mengalami menstruasi.

“Masyarakat yang memiliki anak perempuan usia 12–14 tahun jika belum mengalami menstruasi juga, hendaknya dapat segera memeriksakan ke dokter spesialis kandungan. Hal tersebut untuk memeriksa apakah ada kelainan pada organ reproduksinya. Makin cepat diketahui, makin cepat diedukasi,” tutupnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved