Kedatangan mereka merupakan bentuk protes terhadap pernyataan Atalia yang dinilai menyinggung dunia pesantren, khususnya terkait pembangunan kembali Pondok Pesantren Al Khoziny menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Aksi tersebut berlangsung singkat dan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Massa tiba sekitar pukul 15.16 WIB, menyampaikan orasi serta tuntutan di depan rumah Atalia, lalu membubarkan diri secara tertib sekitar pukul 15.40 WIB.
Koordinator FSN Bandung Raya, Riki Ramdan Fadilah, menyampaikan bahwa pernyataan Atalia telah menimbulkan keresahan di kalangan santri. Ia menilai ucapan tersebut menggiring opini negatif seolah-olah pesantren identik dengan pelanggaran hukum.
Riki menegaskan bahwa pihaknya menolak pandangan Atalia yang terkesan tidak mendukung penggunaan APBN untuk pembangunan kembali Ponpes Al Khoziny. Menurutnya, hal itu mencerminkan sikap yang tidak adil terhadap lembaga pendidikan keagamaan.
Ia juga menyebut bahwa pernyataan Atalia telah membentuk persepsi buruk di tengah masyarakat mengenai pesantren. Oleh karena itu, FSN Bandung Raya mendesak Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, untuk segera mengambil langkah tegas.
“Kami meminta Bahlil Lahadalia memecat Ibu Atalia dari keanggotaan DPR RI. Ucapannya telah menimbulkan kegaduhan dan bertentangan dengan nilai keadilan sosial serta konstitusi,” pungkas Riki Ramdan Fadilah.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok