Repelita Sydney - Upaya tiga tokoh publik Indonesia, yakni Tifauzia Tyassuma yang dikenal sebagai Dokter Tifa, Roy Suryo sebagai pakar telematika, dan Rismon Sinaipar dari bidang forensik, dalam mengungkap dugaan pemalsuan ijazah Presiden Joko Widodo dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, mendapat sambutan positif dari diaspora Indonesia di luar negeri.
Salah satu dukungan datang dari Ikhsan Zakir Katonde, seorang Warga Negara Indonesia yang telah menetap di Sydney, Australia selama 37 tahun. Melalui pesan WhatsApp yang dikirimkan kepada Roy Suryo, Ikhsan menyampaikan apresiasinya terhadap dedikasi ketiga tokoh tersebut dalam memperjuangkan transparansi dan integritas akademik di Indonesia.
Menurut Ikhsan, langkah yang diambil oleh Dokter Tifa, Roy Suryo, dan Rismon Sinaipar mencerminkan semangat untuk menegakkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan demi kepentingan bangsa. Ia menilai bahwa keberanian mereka dalam mengangkat isu ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masa depan demokrasi dan kepercayaan publik terhadap pemimpin negara.
Ikhsan menyatakan bahwa masyarakat Indonesia saat ini menantikan sikap terbuka dari Joko Widodo untuk menyampaikan kebenaran yang sesungguhnya kepada publik. Ia menegaskan bahwa kejujuran bukanlah sesuatu yang perlu disembunyikan, melainkan fondasi utama dalam membangun kepercayaan rakyat terhadap pemimpinnya.
Dalam pernyataannya, Ikhsan juga menyampaikan harapan besar kepada Presiden Prabowo Subianto agar segera menginstruksikan aparat dan lembaga terkait untuk menyelesaikan kasus ini secara menyeluruh, transparan, dan adil. Ia menekankan bahwa hanya dengan keterbukaan dan keadilan, bangsa Indonesia dapat melangkah maju dengan keyakinan dan ketenangan hati.
Ikhsan menutup pernyataannya dengan harapan agar perjuangan ketiga tokoh tersebut serta aspirasi rakyat Indonesia mendapatkan tempat yang terhormat dalam perjalanan sejarah bangsa. Ia menyebut bahwa semangat mereka layak dikenang sebagai bagian dari upaya memperbaiki sistem dan moralitas publik di tanah air.
Ikhsan dikenal publik karena pernah mendampingi Gibran Rakabuming Raka, Selvi Ananda, dan Jan Ethes saat berwisata di Sydney. Ia juga menyatakan secara terbuka bahwa Gibran hanya mengikuti pendidikan selama enam bulan di UTS-Insearch dan tidak menyelesaikan program tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok