Repelita Jakarta - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Roy Suryo, melontarkan kritik tajam terhadap para pendukung Presiden Joko Widodo yang dinilainya sibuk mencari pembenaran demi melindungi Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
Roy menyebut bahwa setelah munculnya keraguan publik terhadap riwayat pendidikan luar negeri Gibran di Singapura dan Australia, para pendukungnya mulai menebar alibi dan informasi yang tidak akurat.
Ia menyoroti penyebutan lembaga InSearch Sidney yang selama ini dikaitkan dengan University of Technology Sydney (UTS), dan menyebutnya sebagai sumber kekeliruan yang terus dipertahankan.
Menurut Roy, pembenaran yang dilakukan para pendukung Gibran bahkan menyeret nama-nama lain yang menurutnya dipaksakan untuk mendukung narasi tersebut.
Ia menyebut dua nama yang kini ramai dibicarakan netizen, yakni Dian Hunafa dan Ina Liem, sebagai sosok yang dijadikan alat pembenaran cerita pendidikan Gibran.
Roy mengaku heran mengapa dua nama tersebut bersedia membeberkan cerita yang menurutnya tidak masuk akal dan patut dicurigai kebenarannya.
Ia menyebut bahwa keduanya hanya berani tampil di kanal media yang berpihak, bukan di ruang diskusi terbuka dan netral.
Roy menyoroti bahwa mereka aktif muncul di berbagai kanal podcast yang menurutnya hanya berisi pendukung satu kubu, namun menolak undangan debat terbuka di media arus utama.
Ia menyebut bahwa Ina Liem beralasan memiliki jadwal padat hingga Maret 2026 untuk menghindari debat terbuka, namun tetap aktif tampil di kanal yang ia sebut sebagai kolam sendiri.
Roy menyatakan bahwa tindakan mereka hanya bertujuan membela Gibran dengan menyebarkan informasi yang tidak akurat terkait lembaga pendidikan InSearch.
Ia menjelaskan bahwa InSearch awalnya berdiri sebagai English Language Center pada tahun 1987 sebelum diakuisisi oleh UTS dan berubah menjadi InSearch-UTS College.
Menurut Roy, penyebutan nama lembaga tersebut sering kali rancu, bahkan dalam dokumen resmi seperti Surat Keterangan No. 9149/D.DI/KS/2019 yang diteken SesdikMenJur Dr. Sutanto pada 6 Agustus 2019.
Ia menyebut bahwa surat tersebut masih menggunakan istilah UTS IbSearch, padahal saat itu besar kemungkinan lembaga tersebut sudah berganti nama menjadi UTS College.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok