Respons Langkah Berani Menkeu Purbaya, Heru Subagia Soroti Anggaran Fantastis Proyek MBG yang Sarat Masalah

 

Repelita Jakarta - Pengamat politik dan ekonomi, Heru Subagia, memberikan respons terhadap langkah berani Menteri Keuangan Purbaya yang turun langsung menelusuri Proyek MBG.

Menurut Heru, tindakan tersebut patut diapresiasi karena proyek MBG menyimpan banyak persoalan yang belum terselesaikan.

Ia menilai bahwa keberanian Purbaya menyentuh langsung proyek tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengurai masalah anggaran.

“Edan, Purbaya berani terjun langsung ke Proyek MBG, padahal lembaga yang menaunginya (BGN) konon sarang mantan para Jenderal,” ujar Heru pada 30 September 2025.

Heru mengungkapkan bahwa alokasi anggaran MBG tahun 2025 mencapai Rp71 triliun, jumlah yang menurutnya sangat fantastis dan berisiko.

Ia menyebut bahwa besarnya anggaran tersebut telah memengaruhi efisiensi APBN lintas kementerian dan lembaga.

Dampaknya, belanja pemerintah ke daerah menjadi terbatas dan memperlambat perputaran uang di masyarakat.

Heru menilai bahwa kondisi tersebut berpotensi menimbulkan efek sistematis terhadap ekosistem ekonomi nasional.

Ia juga menyoroti rendahnya penyerapan anggaran MBG yang dinilai jauh dari optimal.

Dari total Rp71 triliun, hanya Rp19,3 triliun yang tercatat benar-benar terserap hingga saat ini.

“Sedikit sekali dan pada akhirnya menimbulkan banyak pertanyaan,” tegasnya.

Heru mempertanyakan kemampuan pemerintah dalam mengeksekusi proyek sebesar itu, mengingat tahun anggaran 2025 hanya tersisa tiga bulan.

“Pelaksanaan MBG 2025 tinggal 3 bulan, artinya mampukah duit 70 T terserap penuh?” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan kekhawatiran bahwa dana tersebut berpotensi dikorupsi atau bahkan tidak tersedia secara riil.

“Atau jangan-jangan duit MBG dikorup, atau bahkan bisa juga duit Rp70 T tersebut sebenarnya ngak berwujud alias belum tersedia?” tutupnya.

Heru menekankan bahwa kejanggalan dalam alokasi dan realisasi anggaran MBG harus menjadi perhatian serius publik dan aparat penegak hukum agar tidak berkembang menjadi skandal besar di masa mendatang.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga